Pasuruan, Kamis 17 November 2022
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Sekolah lansia adalah pendidikan non formal sebagai upaya pemberian informasi, pelatihan tentang kesehatan, keagamaan, sosial dan budaya. Sehingga lansia dapat hidup bahagia dan bisa berkumpul serta berinteraksi dengan harmonis.
Sekolah lansia tangguh sendiri telah dilaunching 14 Maret 2022 oleh ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur di gedung Gradika Bhakti Praja Kota Pasuruan.
Dan Kota Pasuruan sendiri ditunjuk sebagai salah satu Kabupaten/Kota untuk menjadi pilot project Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) di masing-masing kecamatan.
Menurut Kepala DP3AKB Kota Pasuruan Ir. Siti Zuniati, MM. Selantang ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia sehat sekaligus meningkatkan nilai spiritual sehingga bisa husnol khotimah.
“Para lansia juga biar bisa meningkatkan usia harapan hidupnya agar berkualitas dan berdaya guna dan meningkatkan kebahagiaan serta kemandirian lanjut usia,” ujarnya. Kamis (17/11/2022).
Zuniati menambahkan untuk peserta yang diwisuda saat ini berjumlah 160 orang, dimana seluruh peserta ini sebelumnya sudah mendapatkan pembelajaran dimasing-masing kecamatan.
Untuk di Kecamatan Purworejo dipusatkan di Kelurahan Purworejo dengan nama Selantang ” Merpati Putih ” dengan peserta 40 orang yang diwakili oleh perempuan semua. Di Kecamatan Bugul Kidul dipusatkan di Kelurahan Bugul Kidul dengan nama Selantang ” Teratai ” dengan jumlah siswa 12 orang laki-laki dan 28 orang perempuan.
Sementara di Kecamatan Gadingrejo diberi nama Selantang ” Bunga Tanjung ” dari 3 kelurahan yaitu Kelurahan Petahunan, Kelurahan Gentong dan Kelurahan Krapyakrejo dengan jumlah siswa 10 laki-laki dan 30 perempuan. Untuk di Kecamatan Panggungrejo diberi nama ” Harmoni ” berasal dari Kelurahan dan Kelurahan Pekuncen dengan jumlah siswa 15 laki-laki dan 25 Perempuan.
“Dari seluruh siswa Selantang dari 4 Kecamatan usia tertua berumur 81 tahun dan usia termuda berumur 60 tahun,” tambah zuniati.
Untuk proses pembelajarannya sendiri menurut Zuniati dilakukan selama 6 bulan dengan 12 kali pertemuan dan setiap pembelajaran para siswa diberikan pengetahuan tentang 7 dimensi lansia tangguh antara lain dimensi spiritual, fisik, vokasional, sosial, lingkungan, hobi dan dimensi intelektual.
“Dengan berakhirnya kegiatan belajar mengajar di sekolah lansia tangguh standar pertama ini, para siswa yang berjumlah 160 orang diwisuda. Dan yang mewisuda siswa lansia ini ketua TP PKK Pemprov Jatim atau yang mewakili, Wali Kota Pasuruan, Kepala Perwakilan BKKBN Pemprov Jatim dan Direktur Indonesia Ramah Lansia,” pungkasnya.”