
Editor: Angga Ardiansyah
Reporter : Firman Maulana
Ramapati Pasuruan — Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Pasuruan Imam Subekti S.sos., MM, turut hadir dalam Musyawarah Nasional Munas VII APEKSI 2025, yang mengambil tema Indonesia – Korea Smart City Forum, bertempat di Exbition Hall Grandcity Convex Surabaya, Kamis (08/05/25).
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pembaruan pengetahuan dan kolaborasi bersama mitra pembangunan terkait digitalisasi, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan smart city dari dalam dan Luar Negeri.
Dalam forum ini juga mendiskusikan berbagai tantangan dan peluang menemukan solusi dan persoalan TIK dan smart city di tingkat pusat serta daerah.

Forum ini membahas dan mendiskusikan 2 permasalahan utama, yaitu Kolaborasi dan Peluang kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) , serta Presentasi dari delapan Perusahaan Korea yang menawarkan solusi, termasuk pembiayaan TIK dan smart city.
Dalam rangkaian kegiatan Munas VII APEKSi 2025 ini, menurut Imam kehadirannya dalam acara ini sebagai bentuk dukungan transformasi digital, peningkatan literasi digital masyarakat, serta pengembangan smart city untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat berkelanjutan.
“Teknologi-teknologi yang tawarkan bagus-bagus, jika digunakan tentunya bisa untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan yang ada di daerah” ujarnya.
Acara ini juga diwarnai Bussines Matching dari delapan Perusahaan yang mempresentasikan penawaran teknologi – teknologi untuk solusi Smart City diantaranya; Aarasoft, Sphere AX, EcolAnt, Movements, Bukwang Safety, Simple Bit, NEC Power dan ESE.
Sementara itu dalam presentasinya Aarasoft Indonesia mengenalkan 3 aplikasi mata rantai buku pintar yaitu; namo Author, Pintuara, dan Dabonda.
Pada intinya, dengan 3 aplikasi yang disampaikan, untuk membaca buku hanya dilakukan satu platform saja melalui solusi publikasi elektronik (ePUB) dan akan mendonasikan aplikasinya ke kota – kota anggota APEKSI
Sementara itu dari Ecolant menawarkan solusi dengan penghematan energi sebesar 60 persen dengan menggunakan smart lighting, dengan pola Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Privat Partnership (PPP) yang telah di implementasikan di Kabupaten Madiun dan Sidoarjo serta dalam proses di Kota Medan.