
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menertibkan beberapa juru parkir (jukir) yang tidak mengantongi surat tugas dan parkir disembarang tempat.
Operasi gabungan yang melibatkan Personel Dishub, Satpol PP, TNI dan juga Polri ini menurut Kadishub Andriyanto bertujuan untuk menindak tegas pelanggaran parkir liar dan jukir tanpa tanpa mengantongi surat tugas.
“Kami melakukan operasi penertiban terhadap pelanggaran penggunaan parkir serta jukir liar yang beroperasi tanpa izin dari Dishub Kota Pasuruan,” kata Andri usai pimpin apel kegiatan operasi gabungan.
Saat operasi gabungan tersebut, personel berkeliling menyusuri sepanjang jalan. Dimulai dari Jl Niaga, seputaran Alun-alun, jl Nusantara, Hayam Wuruk, jl Diponegoro, jl Kartini dan jl Soekarno-Hatta sekaligus melakukan pendataan terhadap jukir yang tidak memiliki surat tugas serta tidak memakai rompi parkir.

“Hasilnya, petugas gabungan berhasil mengaman tiga jukir liar yakni PS, MR dan MN Tepatnya di depan Sandang Ayu dan Tasya, karena tidak memiliki izin. Namun sementara, kami hanya memberi imbauan, pendataan serta pengarahan,” ujar Akhmad salah satu petugas dishub yang ikut operasi gabungan.
Selanjutnya, ketiga juru parkir liar tersebut diminta mendatangani surat pernyataan/peringatan untuk tidak mengulangi lagi . Serta menganjurkan memakai atribut resmi sesuai anjuran Dinas Perhubungan kota Pasuruan.
“Isi pernyataan itu saat ini kita berikan pembinaan untuk membuat surat pernyataan tidak mengulangi dan dilarang memarkir apabila tidak memiliki izin”, tegas Andri.
Kegiatan operasi penertiban ini merujuk pada Peraturan Walikota (Perwali) Kota Pasuruan No 23 Tahun 2023 . Tentang Penyelenggaraan Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Pasuruan.
Selain melakukan penertiban terhadap jukir liar, menurut Kadishub operasi gabungan kali ini juga menyasar becak motor (bentor) yang masih nekat masuk kawasan Alun-alun.
Kepala Dinas Perhubungan menegaskan, akan terus melakukan penertiban yang sama secara rutin. Untuk menjamin ketertiban masyarakat.
“Operasi ini akan terus berjalan sampai Juni agar masyarakat bisa merasakaan keamanan dan kenyamanan, serta tak mengganggu lalin,” pungkas Andre.