Pasuruan, Selasa 22 November 2022
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Bencana Alam (gempa bumi) berkekuatan 5,6 SR dengan pusat gempa berada di 10KM barat daya yang terjadi di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pada pukul 13.21 WIB menggugah rasa kemanusiaan kita untuk juga ingin membantu proses evakuasi bersama yang lainnya.
Pemkot Pasuruan melalui Dinas Sosial yang menaungi Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang didalamnya beranggotakan relawan sosial atau tenaga kesejahteraan sosial berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial akan memberangkatkan 6 personel untuk bergabung dengan tim Dinsos Provinsi Jawa Timur.
“Sudah berangkat satu personel hari ini mengikuti rombongan dari Dinsos Provinsi Jatim. Berikutnya menyusul 5 personel lainnya, kita masih menunggu arahan dari Dinsos Provinsi,” ujar Kokoh Arie, Kadinsos Kota Pasuruan saat dikonfirmasi. Selasa (22/11/2022).
Ditempat terpisah Ketua Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Kota Pasuruan Jumadi saat dikonfirmasi untuk teman-teman relawan di Kota Pasuruan apa ada yang berangkat ke Kabupaten Cianjur, pihaknya masih menunggu koordinasi dan perkembangan dulu.
“Sementara Tagana saja, kalau SRPB masih menunggu koordinasi dan perkembangan,” katanya.
Untuk informasi perkembangan terbaru pasca terjadinya gempa bumi kemarin, data dari siaran pers BNPB 22 November 2022 pukul 09.55 WIB warga yang meninggal dunia berjumlah 103 orang.
Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Selain itu, 25 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini.
377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa titik. Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian, dan kebutuhan mendesak.
Hingga Selasa (22/11) pukul 06.30 WIB, gempa susulan tercatat sebanyak 118 gempa dengan magnitudo terkecil M1,5 dan terbesar M4,2.