
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Dalam rangka mendukung suksesnya pelaksanaan pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) dibawah Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) bagi ibu menyusui, ibu hamil dan ibu balita non paud di Kota Pasuruan.
Mendukbangga/ Kepala BKBBN Dr. Wihaji melakukan pengecekan langsung pendistribusian MBG dibawah Kementeriannya yang diawali melakukan peninjauan ke dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Yayasan Mitra Mandiri jalan Sultan Agung Kota Pasuruan, Rabu (07/05/2025).
Saat melakukan peninjauan ke SPPG Mendukbangga Wihaji didampingi Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi), Ketua DPRD Kota Pasuruan dan beberapa perwakilan Forkopimda dari Provinsi Jatim dan Kota Pasuruan.

Dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) Menteri Wihaji bersama Wali Kota dan lainnya meninjau proses pengolahan sampai paking MBG yang selanjutnya siap didistribusikan ke penerima Keluarga Resiko Stunting (KRS) oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Ada 3 titik lokasi yang dikunjungi oleh Wihaji diantaranya paket MBG Busui, paket MBG Balita (non Paud) dan Paket Bumil yang berada di Kelurahan Purutrejo Kecamatan Purworejo.
Setelah melihat pendistribusian paket MBG Bumil (lokasi 3) Menteri Wihaji menyampaikan, pihaknya ingin memastikan bahwa pendistribusian MBG di Kota Pasuruan langsung menyasar ke penerima KRS, hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting.
“Nanti akan didistribusikan langsung oleh TPK (Tim Pendamping Keluarga) dari BKKBN. Kita juga akan pastikan apakah penerima merupakan KRS (Keluarga Resiko Stunting), harapannya mengurangi stunting dan dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih baik dengan asupan gizi yang baik seperti harapan Bapak Presiden, ” kata Wihaji dihadapan media.
Menurutnya penerima program MBG untuk bumil, busui dan Balitan non Paud ini sebanyak 10% dari Penerima Manfaat di daerah tersebut. Di Kota Pasuruan sekitar 300 yang akan menerima MBG untuk Bumil, Busui dan Balita Non Paud.
Menteri Wihaji menyampaikan saat ini masih tahap uji coba, nantinya para kader yang mendistribusikan MBG ke rumah penerima manfaat juga akan mendapatkan pengganti transport.
“Dari 3,4 juta penerima manfaat MBG ini, sudah sekitar 20 ribu yang merasakan MBG khusus bumil, busui dan Balita ini”, ujarnya.
“Walaupun belum semuanya, saya pastikan step by step dapat terlaksana, ” lanjutnya.
Menurutnya program MBG ini merupakan semangat presiden, bagaimana bayi, ibu hamil dan ibu menyusui mendapatkan asupan gizi yang baik.
“Potensi stunting itu di seribu hari kehidupan, mulai hamil sampai usia 2 tahun. Selama itu pula kita pastikan terlayani dari MBG ini. Sehingga mulai dari hamil, menyusui, dan setelah 1 tahun sudah dapat makan nasi, kita layani lewat MBG ini, hingga sampai balita non Paud, ” pungkasnya.