Pasuruan, Rabu 2 Februari 2022
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan– Untuk mencegah penularan kluster covid-19, pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) 100 persen di SDN Kebonsari harus dihentikan sementara sejak hari ini Rabu (2/2/2022).
Kepala Sekolah SDN Kebonsari, Mukharomah mengungkapkan diduga guru yang terkonfirmasi positif tersebut tertular setelah melakukan perjalanan ke luar kota.
Mukharomah menceritakan selama beberapa hari kondisi kesehatan guru tersebut semakin menurun.
Badannya meriang, tensinyapun semakin tinggi sehingga harus dilarikan ke IGD rumah sakit dr. R. Soedarsono
“Beberapa hari izin ke pondok pesantren antar anak. Sempat masuk sekolah tapi pamit karena tidak enak badan. Jumat dibawa ke IGD, Sabtunya diberitahu kepala puskesmas kalau ada guru yang positif, ” ungkap Mukharomah.
Pihak sekolah pun melalui Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan Kota Pasuruan untuk melakukan tracing ke sejumlah guru dan siswa yang diduga mempunyai kontak erat.
“Kalau sudah ada yang positif maka kontak eratnya ditracing, ada sekitar 40 guru dan 30 murid, ” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan jika berdasarkan hasil temuan Dinkes sudah ada 3 warga sekolah lain yang terkonfirmasi positif.
“Kasus di SD Kebonsari awalnya 1 guru ini lagi ditracing. Sudah ditracing 77 orang, ada 3 orang diantigen hasilnya reaktif, ” ungkapnya.
Meskipun begitu, Gus Ipul memastikan jika kondisi covid-19 di Kota Pasuruan masih terkendali.
Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah tambahan kasus konfirmasi positif tersebut adalah varian omicron atau bukan.
“PTM ditutup, tapi ini masih terkendali ya, PCR kita belum mumpuni, kita belum punya alat untuk mendeteksi omicron, ” pungkasnya..