Pasuruan, Kamis 3 Februari 2022
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan– Keberadaan becak wisata yang selama ini menjadi salah satu alternatif bagi bagi para wisatawan khususnya mereka yang datang ke Kota Pasuruan untuk melakukan ziaroh ke makom Romo Kyai Hamid sebagai transportasi baik mereka yang baru datang melalui terminal wisata ataupun mereka yang ingin kembali lagi setelah selesai ziaroh ke busnya yang terparkir di terminal wisata.
Tetapi yang banyak menjadi sorotan selama ini, becak wisata ini sering rebutan penumpang saat para wisatawan yang sudah berziaroh ke pesarean Kyai Hamid yang ada di jalan wachid hasyim Kelurahan Kebonsari Kecamatan Gadingrejo ini.
Aksi rebutan abang becak ini seringkali menimbulkan penumpukan dan tak jarang sampai menutup akses jalan, tentu hal tersebut sangat mengganggu para pengendara lainnya. Selain rebutan penumpang abang becak wisata ini sering kebut-kebutan dijalan saat membawa penumpang sehingga sangat membahayakan abang becaknya sendiri dan tentu juga orang yang dibawanya.
Terkait kejadian tersebut dan untuk meminimalisir kejadian berulang, Pemkot Pasuruan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kemarin Rabu (2/2/2022) mengundang 20 perwakilan abang becak wisata dan pengurus di kantor Satpol PP untuk mendapat arahan.
Selain abang becak wisata, Satpol PP juga mengundang 5 PKL, Perwakilan Kelurahan Kebonsari, Perwakilan Takmir Masjid Jami’, perwakilan banser, Dishub dan perwakilan Kecamatan dengan total keseluruhan undangan berjumlah 29 orang.
Dalam arahanya Kasatpol PP Nurfadoli, SH, MM. Berharap agar para pengurus bisa mengoptimalkan kekompakan dan keamanan dalam memberikan servi ce atau pelayanan terbaik kepada para peziarah yang menggunakan jasanya.
“Saya tidak mau lagi melihat adanya kesemrautan apalagi masih ada yang berebut penumpang. Saya ingin becak wisata yang sudah biasa tertata dengan baik dan rapi itu bisa bergantian saat mengambil penumpang,” kata Nurfadoli di hadapan undangan yang hadir.
Menurut Kasatpol PP, dari hasil pertemuan ini telah disepakati oleh semua peserta rapat dan seluruh undangan yang hadir. Ada juga usulan dan permintaan dari mereka agar abang becak liar dan bentor yang notabene bukan menjadi anggota paguyuban agar dilakukan tindakan dan penertiban.
“Setelah diberi arahan mereka mau dan sepakat untuk bisa tertib, tapi ada permintaan dari mereka dimana becak liar dan bentor untuk ditertibkan dan dilakukan penindakan,” ujarnya.
Sementara itu Ahmadi salah satu abang becak wisata yang mengusulkan dan meminta agar becak liar dan bentor untuk ditertibkan beralasan karena selama ini masih banyak yang mengambil penumpang khususnya para peziaroh tapi belum ada tindakan dan kami sendiri dari paguyuban juga tidak enak mau menegor dan melarangnya.
“Gak enak mas, kami mau negor dan mau melarang mereka, makanya kami mengusulkan kepada Satpol PP agar setelah ini harus dilakukan penindakan sebelum nantinya terjadi masalah atau bentrok di lapangan,” harapnya.