Pasuruan, Jum’at 18 Februari 2022
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan-Banyak masyarakat awam hingga saat ini masih menyebut hasil Ecoprint (motif dengan bahan alami) sama dengan batik (kain bergambar dengan motif menggunakan bahan malam dan canting) karena produk yang dihasilkan sama berupa lembaran kain bermotif atau bercorak.
Menurut pengrajin Batik dan penggagas ecoprint pertama di Kota Pasuruan, Aldys Cemara Batik saat tim liputan berkunjung ke kediamannya di jalan Cemara, Kelurahan Bugul Lor, Kecamatan Panggungrejo menuturkan, pembuatan motif ecoprint menggunakan bahan alami dan prosesnya cepat. Sementara kalau batik harus melalui tahapan-tahapan dengan proses yang lama dan menggunakan canting saat membatik.
“Kalau ecoprint itu sangat gampang, cepat dan bisa produksi dalam sehari beberapa kali sesuai kemampuan kita, tapi kalau batik itu prosesnya lama dan sulit,” katanya. Kamis (17/2/2022)
“Prosesnya sendiri untuk ecoprint gampang tinggal nempelin daun ke kain setelah itu di stim (dikukus) selama 2 jam habis itu dibuka selesai,” imbuhnya.
Menurut Aldy, daun yang bagus untuk ecoprint adalah daun jati karena daun jati tidak pernah ingkar janji. Selain daun jati juga bisa menggunakan daun kenikir, jarakwulung dan daun kelengkeng.
“Proses pembuatannya sangat sederhana dengan bahan selain kain diantaranya adalah, air tawas dan dedaunan, sehingga bisa mendapatkan motif-motif yang unik dan tentunya ramah lingkungan,” ujarnya.
Dalam pembuatan Ecoprint tambah Aldy, pemilihan bahan kain yang akan digunakan juga perlu diperhatikan. Kain yang dipilih adalah kain dengan bahan yang mudah menyerap warna alami.
Kain-kain tersebut seperti kain katun, linen, rayon, dan sutra. Pemilihan kain menjadi penting karena akan berpengaruh pada produk ecoprint yang dihasilkan.
“Selain di kain, untuk proses ecoprint sendiri bisa menggunakan bahan lain seperti kulit asli, kertas semen dan lainnya,” pungkasnya.
Dari pantauan tim liputan Ramapati di kediamannya, untuk produk yang dihasilkan dari proses ecoprint bermacam-macam diantaranya, tas, kaos dan lain-lain.