Pasuruan, Rabu 27 April 2022
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan- Tinggal beberapa hari lagi, umat Islam di Indonesia menyambut datangnya hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M.
Terdapat berbagai tradisi yang dilakukan ketika lebaran dari berbagai daerah di Indonesia.
Salah satunya adalah tradisi ziarah kubur setelah sholat Id untuk mendoakan orang tua, keluarga atau kerabatnya yang sudah meninggal dunia.
Apa itu tradisi ziarah kubur?
Dilansir dari Kompas.com. Dosen Ilmu sejarah Universitas Airlangga (Unair) Purnawan Basundoro mengatakan bahwa tradisi ziarah kubur merupakan tradisi yang sudah berumur sangat tua.
Tradisi ziarah kubur dilakukan dengan mengadopsi keyakinan memberikan penghormatan terhadap leluhur atau nenek moyang.
Di Kota Pasuruan sendiri ziarah kubur di moment hari lebaran menjadi satu tradisi wajib yang harus dilakukan. Terbukti dengan banyaknya warga yang datang ke pemakaman umum ataupun pemakaman lingkup kelurahan dihari pertama lebaran dan dihari-hari berikutnya.
Dalam rangka menyambut tradisi ziarah kubur di hari raya idul fitri 1443 H, Pemkot Pasuruan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman melalui UPT Pemakaman, juga sudah mempersiapkan 8 TPU yang dikelolanya, terutama kebersihan makam yang mana setiap hari pasukan saber makam terus melakukan tugasnya yang dibagi 8 tim untuk 8 TPU dan setiap tim berjumlah 5 orang.
“Untuk saber makam ini rutinitas pekerjaanya adalah memelihara kebersihan makam baik dari rumput yang tumbuh ataupun jatuhnya dedaunan dari pepohonan. Idealnya kalau memang clear and clear ya harus tiap hari dibersihkan, kendalanya SDM kita terbatas ya terpaksa harus bergilir dan kita sebar,” kata Kepala Dinas Perkim Dyah Ermitasari, ST, MT melalui Ka. Upt. Pemakaman Anang Sururin, S.Sos saat dikonfirmasi di TPU Islam Bugul Kidul.
Menurut Anang untuk 7 TPU yang dikelolanya terkait kebersihan sudah aman, tingga 1 TPU yang membutuhkan penanganan khusus yaitu TPU Gadingrejo.
“Di makam Gading itu tanahnya subur dan lahannya juga sangat luas, sehingga rumput jenis ilalang gampang tumbuh. Tim saber makam sendiri untuk menangani TPU di Gading itu harus full time dan itu kita kerja dalam seminggu baru bisa membersihkan lokasi makam yang sisi utara saja,” ujarnya.
Anang Sururin sebagai Ka. Upt. Tetap memberi semangat kepada timnya dalam menjalankan tugasnya untuk merawat 8 makam yang dikelola Pemkot agar tetap tampak bersih, indah, terang, sehingga TPU itu tidak tampak menyeramkan.
“Kita tetap optimis dan tetap bersemangat dengan keterbatasan SDM yang ada, untuk menjaga TPU kita tetap bersih, terang, indah dan tidak kelihatan seremnya,” tambahnya.
Terakhir Anang menghimbau kepada warga atau ahli waris yang belum registrasi keluarganya yang sudah meninggal untuk secepatnya diregistrasi di kantor UPT. Pemakaman. Caranya gampang saat ini di setiap TPU sudah terpasang barcode registrasi makam, apakah sudah registrasi atau belum. Kalau belum silahkan menghubungi UPT. pemakaman Dinas Perkim atau bisa ke juru kunci TPU masing-masing.
“Registrasi makam ini sangat penting untuk mendata makam-makam yang sudah lama atau yang sudah tidak tampak wujud makamnya dan tidak pernah dikunjungi keluarganya, kalau terpaksa makam tersebut akan ditempati lagi oleh makam yang baru,” pungkasnya.