Pasuruan, Selasa 28 Juni 2022
Reportase: Angga Ardianayah
Ramapati Pasuruan — Pemkot Pasuruan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus berupaya melakukan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak terutama sapi di Kota Pasuruan.
Salah satu langkah yang saat ini dilakukan yaitu melakukan vaksinasi terhadap populasi hewan ternak yang masih sehat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan Yudie Andi Prasetya menyatakan, vaksinasi PMK sudah dimulai, Sabtu (25/6). Dia menyebut, kuota vaksin PMK yang didistribusikan ke Kota Pasuruan sebanyak 300 dosis.
“Di hari pertama lalu, vaksinasi sudah dilakukan terhadap 99 ekor sapi dan kami memastikan untuk perkembangan kasus PMK saat ini mulai membaik,” katanya.
Sementara itu Plt. Kabid. Peternakan Drh. Muflishoh saat di konfirmasi menyatakan saat ini, masih ada 40 ekor sapi yang bergejala PMK. Seluruhnya masih ditangani bersama timnya. Sudah ada 9 ekor sapi yang dinyatakan sembuh setelah melewati masa inkubasi dan kondisinya pulih.
“Kami terus memantau kondisi sapi dengan gejala PMK tersebut. Dengan memberikan asupan vitamin dan pengobatan untuk menaikkan imun sapi tersebut, sudah ada 9 ekor sapi yang dinyatakan sembuh dari 40 ekor sapi yang bergejala PMK,” ujarnya. Senin (27/6/2022).
Saat ditanya sampai kapan vaksinasi akan berakhir, Muflishoh
belum bisa menentukan. Pihaknya perlu memastikan dulu sampai semua sapi tervaksin karena sapi yang sakit tidak boleh divaksin, diobati dulu hingga sembuh baru divaksin.
“Belum bisa ditentukan sampai dua ratus tujuh puluh lima sapi yang ada tervaksin semua, karena yang masih sakit tidak bisa divaksin, nunggu sembuh dulu,” bebernya.
Terakhir Muflishoh menjelaskan untuk jatah vaksin bagi Kota Pasuruan yang tersedia 300 dosis, tapi populasi sapi di kota Pasuruan ada 275 ekor. Kemasan vaksin 100 dosis/botol, jadi Kota Pasuruan dapat alokasi 3 botol sama dengan 300 dosis.
“Dari tiga ratus dosis itu hanya diperuntukkan untuk populasi sapi di Kota Pasuruan yang berjumlah dua ratus tujuh puluh lima ekor. Jadi target aslinya hanya dua ratus tujuh puluh lima dosis,” pungkasnya.