Pasuruan, Kamis 27 Oktober 2022
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — PT Permodalan Nasional Madani (PNM), adalah anak usaha BRI yang berbisnis di bidang pembiayaan mikro. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki 62 kantor cabang ULaMM, 626 kantor layanan ULaMM, dan 2.668 kantor cabang Mekar.
Salah satu layanan yang diberikan kepada nasabah salah satunya memberikan layanan pengembangan kapasitas usaha (PKU) yang bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada pelaku usaha uktra mikro, mikro dan kecil yang merupakan nasabah binaan PNM.
Berkaitan hal tersebut, Bertempat di Ascent Premiere Hotel and Convention, Kamis (27/10/2022) ratusan pelaku usaha yang ada diwilayah Pasuruan dan Probolinggo berkumpul untuk mendapatkan pembinaan terkait sosialisasi manfaat memiliki nomor induk berusaha (NIB) dan onboarding media sosial.
Misbahun, salah satu anggota DPR RI menyempatkan hadir dalam acara sosialisasi ini, dalam arahannya Misbahun merasa bangga kepada PNM yang telah hadir ditengah masyarakat sebagai salah satu penugasan dari negara untuk membantu masyarakat dalam membantu permodalan usaha kecil dan menengah.
“Hari ini saya berbahagia sekali diundang oleh PNM Pasuruan dan Probolinggo ini, dimana PNM ini mendapatkan penugasan dari negara untuk memberikan bantuan permodalan kepada masyarakat kecil,” ujarnya.
Misbahun juga bersyukur karena dirinya juga menjadi salah satu perumus kebijakan anggaran untuk disalurkan kepada masyarakat usaha kecil.
“Saya bersyukur sekali menjadi anggota DPR karena salah satunya ikut merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk bagaimana pemerintah mengalokasi anggaran, bagaimana anggaran itu dikelola dan disalurkan untuk kepentingan masyarakat usaha kecil seperti yang dibina oleh ibu-ibu semua,” harapnya.
Dalam sosialisasi ini hadir juga Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) juga Bank Indonesia dan juga OJK dimana sesuai tugasnya selama ini mengawal BUMN PNM ini sehingga program-programnya bisa berjalan dengan sangat bagus.
Sementara itu Mas Adi berharap kepada pelaku usaha yang belum mendapatkan NIB untuk segera mengurusnya, karena disektor usaha itu harus ada kepastian hukumnya sehingga dalam pengeloaannya kita sudah resmi.
“Siapa yang sudah punya NIB,” tanya Mas Adi.
Ternyata kebanyakan ibu-ibu yang hadir belum memiliki NIB dan ini menjadi PR khususnya bagi PNM untuk melakukan sosialisasi.
Menurut Mas Adi untuk mengurus NIB itu tidak sulit karena bisa melalui online, sekarang bisa bertransformasi dengan memanfaatkan tehnologi salah satunya memanfaatkan hape untuk menawarkan produknya.
“Ibu-ibu sudah punya hape semua, punya android. Kalau jualan apa masih menggunakan konvensional saja, apa juga dengan online,” tanya Mas Adi.