Perbaikan Trotoar Sepanjang Dermaga Pelabuhan Terus Berprogres, 85 Hari Ditarget Selesai.

Pasuruan, Rabu (02/11/2022)

Beberapa pekerja melakukan proses pengerjaan trotoar disepanjang kawasan pelabuhan Kota Pasuruan, Rabu (02/11/2022)

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Revitalisasi kawasan Pelabuhan Pasuruan terus berprogres. Proyek milliaran ini sudah berjalan walaupun ada perubahan atau tidak sesuai dengan rencana awal.

Dari pantauan tim liputan ramapati dilapangan trotoar sepanjang dermaga di kawasan pelabuhan sampai saat ini sudah dilakukan perbaikan trotoar walaupun masih belum sepenuhnya selesai. Dimana trotoar yang semula akan dilakukan pelebaran tapi karena ada perubahan maka trotoar hanya dilakukan perbaikan saja.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan Gustap Purwoko mengatakan, proyek itu sudah berlangsung beberapa pekan lalu. Ia memastikan rencana pelebaran dermaga dari yang semula 2,3 meter menjadi 3 meter, urung dilakukan.

“Hanya akan dilakukan perbaikan saja, tidak ada pelebaran,” kata Gustap.

Ia juga berharap proyek itu selesai tepat waktu. Sebab, waktu pelaksanaan cukup singkat. Dinasnya melakukan beberapa perubahan terkait dengan proyek yang dikerjakan CV. Rizqi Illahi tersebut. Di antaranya waktu pengerjaan yang semula pelaksana dijatah empat bulan kini kurang dari tiga bulan.

“Waktu pelaksanaan hanya 85 hari saja, tidak sampai tiga bulan,” kata Gustap.

Pasalnya, dalam proyek itu juga ada item pekerjaan yang berkurang. Yaitu pelebaran dermaga dari ujung gapura hingga ke utara kawasan pelabuhan. Sehingga pengerjaannya tidak perlu memakan waktu lebih lama.

“Di samping itu nilai kontraknya juga berubah dalam adendum,” kata Gustap.

Sebelumnya, pemerintah kota mengalokasikan anggaran senilai Rp 3 miliar untuk mendukung pengembangan kawasan wisata bahari tersebut. Akan tetapi dalam tahap lelang, terdapat penawaran menjadi Rp 2,3 miliar. Angka penawaran tersebut kini juga turun setelah adendum dengan meniadakan item pekerjaan berupa pelebaran dermaga. Sekarang nilai kontraknya hanya menjadi Rp 1,9 miliar.

“Karena sudah terkurangi dari item pelebaran itu. Tapi di sisi lain ada penambahan item pekerjaan berupa perbaikan aspal jalan,” kata Gustap.

Perbaikan aspal ini dirasa perlu. Sebabnya, tingkat kerusakan jalan di kawasan pelabuhan kini makin parah. Sedangkan perencanaan proyek itu sendiri sudah dibuat tahun lalu. Sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi di lapangan yang terbaru.