Angkat Kembali Olahraga Tradisional, POM Bakorwil III Malang Adakan Festival Latto-Latto.

Pasuruan, Minggu 15 Januari 2023

Para juara festival latto-latto tingkat SD Negeri/Swasta se Kota Pasuruan yang diselenggarakan oleh Penggerak Olahraga Masyarakat (POM) Bakorwil III Malang

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Dalam rangka mengangkat kembali olahraga tradisional dan memasyarakatkan olahraga dikalangan masyarakat.Penggerak Olahraga Masyarakat (POM) Bakorwil III Malang menggelar Festival Latto- Latto tingkat pelajar SD Negeri Swasta se Kota Pasuruan.

Kegiatan ini dilaksanakan di GOR Untung Suropati, Minggu (15/01/2023) dengan memperebutkan hadiah total Rp 700rb yang diikuti sekitar 50 peserta.

Menurut penyelenggara festival latto-latto dari POM Abdul Ghofur menyatakan, tujuan kegiatan ini memasyarakatkan kembali olahraga tradisional yang sekarang sudah mulai ditinggalkan.

“Harapannya dengan kegiatan ini bisa membawa dampak yang positif khususnya bagi anak-anak, sebenarnya olahraga tradisional ini banyak jenisnya misalnya gobaksodor, eggrang dan lain-lain,” ujarnya.

Untuk saat ini kita angkat latto-latto yang sedang viral, kedepannya pihaknya akan kembali mencoba menggiatkan olahraga tradisional lainnya seperti gobaksodor dan eggrang untuk siswa ditingkat SMP atau SMA.

“Mungkin setelah ini kita akan adakan lomba gobaksodor atau eggrang untuk tingkat SMP dan SMA,” tambahnya.

Untuk festival latto-latto kali ini menurut Ghofur diikuti sekitar 50 peserta menggunakan sistem gugur dan akan diambil 4 terbaik.

“Kalau tidak kita batasi pendaftarannya mencapai dua ratusan peserta, sangat membludak dan overload,” ungkapnya.

Dari pantauan tim liputan ramapati, untuk festival latto-latto ini setiap season 10 peserta dengan sistem gugur dan peserta yang bisa memainkan latto-latto selama 30 menit tidak berhenti maka akan lolos kebabak final.

Dibabak final ada 15 peserta yang lolos dengan memainkan latto-latto tidak hanya berdiri tapi panitia juga memberikan tantangan dengan beberapa variasi misalnya peserta yang sedang memainkan latto-lattonya disuruh jongkok, tengkurep, tiduran, melombat, jalan ditempat, memutar dan lain-lainnya sampai didapatkan 4 peserta terakhir yang berhak mendapatkan tropy dan uang pembinaan dari panitia penyelenggara.