Pasuruan, Sabtu 11 Februari 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Keinginan pemerintah daerah untuk mewujudkan pelabuhan yang kita biasa kenal dengan Tanjung Tembikar ini menjadi salah satu destinasi wisata bahari dengan mempercantik dan bebas dari gerobak PKL di pagi sampai siang hari, sepertinya masih tertunda.
Karena kesepakatan yang telah diputuskan bersama saat pertemuan antara PKL di pelabuhan baik itu PKL dari wilayah Panggungrejo dan Mandaranrejo bersama Camat Panggungrejo, Kasatpol PP, Lurah Panggungrejo dan Mandaranrejo, Perwakilan Disperindag dan 3 Kapolsek belum dipatuhi.
Dimana kesepakatan yang telah di setujui bersama itu, mengatakan kalau seluruh PKL akan bersedia memindahkan rombongnya masing-masing setelah selesai jualan mulai awal bulan Februari. Tp pada kenyataannya sampai berita ini diturunkan gerobak-gerobak atau rombong masih tetap ada di sepanjang pelabuhan.
Camat Panggungrejo Hermanto, SE saat dikonfirmasi mengakui kalau sampai saat ini gerobak/rombong PKL yang ada di pelabuhan itu tetap bertahan dan belum dipindahkan.
“Sebagian sudah ada yang dipindahkan dan yang lainnya masih menunggu terpasangnya roda/glindingan dulu, kalau sudah terpasang roda akan dipindah,” katanya.
Selain itu Herman juga sudah memerintahkan lurahnya, lurah Mandaran dan Panggung untuk menyurati ketua paguyupan masing-masing agar anggota paguyupannya bisa menaati kesepakatan yang sudah disetujui.
“Lurah Mandaran dan Panggung sudah saya perintahkan untuk menyurati masing-masing ketua paguyupan. Kita masih menunggu mereka dan kalau nanti sampai akhir bulan ini masih belum dibersihkan. Biar Satpol PP yang membersihkannya,” ujar Herman.
Selain itu Herman juga minta bantuan Satpol PP sebagai penegak Perda untuk menertibkan rombong PKL yang ada di area pelabuhan.
“Satu Maret saya harap rombong PKL di pelabuhan ini sudah bersih, tapi kalau seandainya masih seperti sekarang, saya butuh bantuan Satpol PP selaku penegak Perda untuk menertibkan PKL yang masih bandel dan tetap naruh rombongnya di area pelabuhan,” pungkasnya.