SMAN 1 Tanjunganom Nganjuk Kunjungi Wisata Heritage dan Religi di Kota Pasuruan.

Pasuruan, Kamis 23 Februari 2023

Rombongan dari SMAN 1 Tanjunganom Nganjuk mengunjungi beberapa tempat wisata baik religi dan heritage di Kota Pasuruan. (foto: Rafli Lurah Karanganyar)

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Gaung Kota Pasuruan yang sekarang terkenal dengan Kota Madinahnya sudah mulai dilirik oleh wisatawan dari luar daerah. Tidak hanya mereka yang datang untuk berziarah ke makam Kyai Hamid tapi juga siswa-siswi dari salah satu sekolah yang ada di Nganjuk yang merupakan sekolah unggulan disana datang ke Kota Pasuruan.

Rombongan SMAN 1 Tanjunganom Nganjuk yang berjumlah sekitar 46 orang dengan menggunakan satu bus berkunjung ke Gedong Wolue yang merupakan disalah satu bangunan heritage di Kota Pasuruan.

“Awalnya rombongan SMAN 1 Tanjunganom Nganjuk ini melakukan studi banding ke salah satu pabrik di Kabupaten Pasuruan. Setelah itu rombongan ini makan siang di Kota Pasuruan dan jujukannya langsung ke Gedong Wolue,” kata lurah Karanganyar Rafli Sandho Dwi Laksana, S.AB saat di konfirmasi. Kamis (23/02/2023).

Menurut Rafli kunjungan pelajar dari Nganjuk ke Kota Pasuruan ini terjadi pada hari Selasa (21/02/2023), didampingi Pokdarwis Kelurahan Karanganyar dan Kelurahan Kebonsari. Rombongan yang kebanyakan anak muda ini diperkenalkan dengan sejarah Gedong Wolue dan mereka sangat tertarik.

Setelah dari Gedong Wolue selanjutnya mereka berkunjung ke kawasan wisata terintegrasi di alun-alun di payung Madinah. Disana mereka langsung di pandu oleh para guide dari teman-teman Tourism Information Center (TIC) Pemkot Pasuruan dengan mengenalkan beberapa gedung-gedung sejarah di Kota Pasuruan sambil duduk santai di amphitheater.

Menurut Rafli rombongan SMAN 1 Tanjunganom Nganjuk tersebut sebenarnya mau berkunjung ke beberapa wisata heritage yang lainnya seperti Gedung Pancasila dan Rumah Singa tapi karena waktu yang tidak cukup akhirnya rombongan pulang setelah dari alun-alun dan gedung TIC.

“Rencananya mereka mau keliling ke tempat wisata heritage yang lainnya, tapi karena waktunya yang gak cukup akhirnya mereka bisa berkunjung di Gedong Wolue dan di kawasan alun-alun,” ujarnya.

Rafli menyampaikan kalau wisatawan atau rombongan dari Nganjuk ini saat berkunjung ke lokasi wisata baik heritage atau wisata religi mengeluhkan tidak ada tempat atau lokasi penjual makanan atau jajanan khas Kota Pasuruan buat oleh-oleh.

“Mereka menyayangkan karena dibeberapa tempat yang dikunjunginya tidak ada tempat yang menyediakan makanan/jajanan khas Kota Pasuruan buat oleh-oleh,” pungkasnya.