Lapak Penukaran Uang Baru di Beberapa Tempat di Kota Pasuruan Tampak Sepi.

Pasuruan, Selasa 4 April 2023

Jumlah lapak penukaran uang baru tahun ini mengalami penurunan di Kota Pasuruan

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Sudah menjadi sebuah pemandangan yang setiap tahun kita lihat saat jelang lebaran/sejak awal puasa Ramadan para penjual atau tempat lapak penukaran uang baru berderet ditepi jalan dibeberapa tempat di wilayah Kota Pasuruan.

Biasanya para penjual/penukaran uang baru mengambil lokasi yang strategis salah satunya tempat yang biasanya ramai ada di jalan Panglima Sudirman depan penjara dan juga di jalan Hayam Wuruk.

Dari pantauan Ramapati Pasuruan tahun ini tidak serame tahun-tahun sebelumnya yang biasanya sejak awal puasa mereka sudah berderet di beberapa tempat, tapi tahun ini bulan puasa sudah masuk dihari ke-12 nampak baru 3 orang yang membuka lapak penukaran uang baru. Salah satunya Ahmad, lelaki asli Bangil ini saat ditemui mengeluh karena tahun ini sangat sepi pelanggan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Biasanya sejak awal Ramadan itu, sudah banyak yang buka lapak penukaran uang baru disepanjang Hayam Wuruk ini. Tapi tahun ini cuma saya dan satu teman lainnya,” kata Ahmad.

Setelah ditelisik sepinya pelaku penukaran uang baru dikarenakan masyarakat sudah banyak yang menggunakan sistem online untuk menukarkan uang baru.

Ahmad mencontohkan dirinya biasanya tahun sebelumnya mangkal di depan pabrik di daerah Pier sana, dan memang sangat laris karena mereka yang ada dipabrik-pabrik mau bertransaksi di tempatnya.

“Kalau dulu setiap mangkal didepan pabrik itu pasti laris, sekarang sepi mas. Soalnya wong pabrik itu sekarang gae sistem online kabeh,” ujarnya.

Menurut Ahmad pihaknya menyediakan uang lembaran baru mulai dari Rp 20ribu, Rp 10ribu, Rp 5ribu dan Rp 2 ribuan. Untuk setiap transaksi yang dilakukan pihaknya memperoleh keuntungan Rp 10ribu untuk saat ini. Kalau mendekati lebaran itu biasanya Rp 15ribu sampai Rp 20ribu.

“Jadi setiap seratus ribunya mereka bayar seratus sepuluh ribu, untuk saat ini loh mas,” ungkapnya.

Tapi Ahmad tetap melakukan pekerjaannya walaupun tahun ini mengalami penurunan.

“Tak tlateni mawon, iyo ada saja kog yang bertransaksi, Alhamdulillah setelah dari pagi sampai siang di Kota Pasuruan, nanti mulai sore sampai malam di rumah juga buka,” pungkasnya.