Pasuruan, Kamis 8 Juni 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) Kota Pasuruan merupakan salah satu upaya pendidikan secata Non Formal yang didedikasikan bagi para lanjut usia yang dimaksudkan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada para lansia tentang keagamaan, kesehatan dan sosial budaya agar lansia hidup sejahtera dan bahagia.
Tujuannya untuk mewujudkan lansia smart yaitu sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat.
Kepala DP3AKB Ir. Siti Zuniati, MM mengatakan, saat ini jumlah peserta di sekolah lansia tangguh berjumlah total 290 orang. Dari 290 tersebut dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu sekolah Standart 1 (S1) dan sekolah Standart 2 (S2).
Untuk yang S1 dibagi menjadi 4 kelas dengan total peserta 155 orang dengan rincian; kelas Khotijah berjumlah 35 orang, kelas Sakinah 1 berjumlah 35 orang, kelas Sakinah 2 berjumlah 35 orang dan kelas Matahari berjumlah 50 orang.
Sementara itu untuk yang S2 dibagi menjadi 4 kelas dengan total 135 peserta. Dengan rincian kelas Merpati Putih berjumlah 32 orang, kelas Harmoni berjumlah 35 orang, kelas Teratai 33 orang dan kelas Bunga Tanjung berjumlah 35 orang.
“Dari beberapa ini ada yang berkurang dari sejak awal sehubungan ada yang meninggal dua orang, kemudian ada yang sakit kanker dan juga kena liver,” ujarnya.
Menurut Zuniati mereka semua juga di bimbing oleh guru pengajar yang sudah mengikuti TOT dari IRL (indonesia ramah lansia) Yogyakarta. Dengan 10 kali pertemuan tatap muka dengan pembelajaran/materi tentang 7 dimensi lansia.
Lebih jauh Zuniati mengungkapkan untuk materi jenjang S1 meliputi,
fungsi kognitif dan intelektual, 7 dimensi lansia, gangguan spikologis, hipertensi, stroke, jantung koroner, spiritual terapi sukur, fokasional, kewirausahaan, pertolongan pertama pada kondisi darurat dan terapi komplementer, diabetes dan senam kaki, osteoporosis dan olahraga.
Sementara untuk jenjang S2, materi yang disampaikan meliputi, terapi kecemasan, penerimaan diri, gardening, obat tradisional lansia, mirenisen, latian keseimbangan, akupresur, aktifitas kelompok dan terapi tidur.
“Hasil pembelajaran kemudian dilakukan monitoring, evaluasi dan penilian. Meliputi absensi dan penguasaan pengetahuan tujuh dimensi lansia,” tambahnya.
Sementara untuk penilaian indikator kebahagiaan menurut Zuniati menggunakan instrumen
IADL (instrumental activity of daily living) atau kemampuan lansia dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Terakhir Zuniati mengumumkan siswa/siswi terbaik di Selantang
Selantang jenjang S1
Terbaik 1 Sofiyah dari kelas Khotijah
Terbaik 2 Prayitno Putro dari kelas Matahari
Terbaik 3 Azizah Ande dari kelas Sakinah 2
Terbaik 4 Sri Endang dari kelas Sakinah 1
Selantang jenjang S2
Terbaik 1 Anik Aryuni dari kelas Harmoni
Terbaik 2 Tri Handayani dari kelas Nerpati Putih
Terbaik 3 Ahnifah dari kelas Bunga Tanjung
Terbaik 4 Nursiyah Alimuddin dari kelas Teratai.
Untuk usia tertua di jenjang S1 untuk wanita atas nama Masnijah usia 83 tahun dari kelas Sakinah 1. Untuk yang pria atas nama
Carles E. Selahois usia 74 tahun dari kelas Matahari.
Untuk usia tertua dijenjang S2 untuk wanita atas nama Ponijem 84 tahun dari kelas Merpati Putih. Untuk yang pria atas nama
Siono 81 tahun dari kelas Bunga Tanjung.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam arahannya berharap para lansia ini perlu penanganan yang baik dari pemerintah supaya para lansia itu sehat, produktif dan bahagia.
“Sehat disek, bagaimana mau produktif kalau tidak sehat. Dan sehat itu banyak cara,” ungkapnya.
Target Gus Ipul untuk tahun depan dimasa akhir pengabdiannya diharapkan ada 1.000 lansia yang akan di wisuda.