Pasuruan, Kamis 6 Juli 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Kota Pasuruan akhirnya memiliki Direktur PDAM setelah sekian lamanya diisi oleh pelaksana tugas.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf
melantik dan mengambil sumpah Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Umbulan Kota Pasuruan, Rabu (05/07/2023)
Setelah melalui proses seleksi yang panjang dengan mekanisme yang ada, sesuai Keputusan Wali Kota Pasuruan. Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Umbulan dijabat oleh Yoyok Widoyoko, SE, MM dimana dari data yang tim ramapati dapatkan Yoyok Widoyoko kelahiran Ponorogo ini pernah menjabat Direktur PDAM Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Blitar yang mengawali debutnya di lingkungan penyedia air bersih sebagai kasir di PDAM Kediri.
Gus Ipul dalam arahannya cuma menitipkan satu permintaan yaitu tingkatkan layanan sebaik- baiknya dimana perlunya melakukan konsolidasi kedalam dan pelajari SDM yang ada dan kendala-kendala dan masalah serta potensi yang dimiliki.
“Dalam wawancara saya lihat punya konsep dan rencana yang baik maka terapkan pengalaman dan pemahaman tentang PDAM Kota Pasuruan,” harap Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul yang banyak dikeluhkan masyarakat itu terkait layanan dari PDAM antara lain airnya sering macet, statistiknya banyak sekali yang memutuskan menjadi pelanggan sekitar 10 ribuan.
“Ada banyak pipa yang bocor sehingga airnya banyak yang hilang, kenapa bocor katanya pipanya banyak yang kuno. Tolong dipastikan bocor itu apa karena pipanya yang rusak atau orang yang berhenti langganan ini nyambung liwat ngesore (bawahnya) dan itu tugase sampeyan,” ujarnya.
Terkait tugas dan keinginan Gus Ipul kepada Direktur PDAM Kota Pasuruan, Yoyok akan menjalankan apa yang menjadi petunjuk Wali Kota yaitu akan melakukan konsolidasi kedalam/Internal karena menurutnya orang bekerja itu butuh kekompakan apalagi ini menyangkut unsur pelayanan yang menjadi titik point utamannya harus kompak di internal dulu.
” Titik point kita yang harus kita perbaiki dipelayanan dan harus bersama-sama. Kalau di internal kita gak kompak dan bersama-sama, kalau internalnya gak kompak bagaimana bisa melayani masyarakat dengan baik,” ungkapnya.
Ditanya terkait target pelanggan yang bisa diperoleh, sementara sebagian warga juga masih banyak yang memanfaatkan air bawah tanah (sumur bor) dan dikalangan ASN sendiri juga banyak yang ogah dan mending memilih sumur bor.
Menurutnya kalau PDAM disuruh mendorong masyarakat sementara yang di pemerintahan ogah-ogah atau sudah pasang apa belum. Sementara di Pasuruan sendiri merupakan gudangnya air.
“Yang terpenting untuk disampaikan bagi masyarakat itu bahwa derajat kesehatan masyarakat itu sangat penting. Stanting masih banyak dan itu karena kurang baiknya air. Memang tidak berdampak sekarang tapi generasi yang akan datang pertumbuhannya kurang bagus,” pungkasnya.