Penjual Pernak- Pernik Kemerdekaan dari Garut di Kota Pasuruan Mengeluh Sepi Pembeli

Pasuruan, Sabtu 5 Agustus 2023

Salah satu warga sedang memilih pernak- pernik agustusan di penjual asal garut yang ada di jalan Panglima Sudirman. (foto: angga ramapati)

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahunnya, identik dengan pemasangan umbul- umbul dan bendera merah putih mulai dari perkantoran milik pemerintah, swasta dan juga masyarakat umum di seluruh penjuru tanah air.

Untuk memenuhi kebutuhan akan aksesoris dan pernak- pernik kemerdekaan tersebut, ada sekelompok pedagang yang mencari keberuntungan dengan menjajakan pernak – pernik kemerdekaan di setiap Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Tak terkecuali di Kota Pasuruan, terpantau di beberapa sudut kota banyak sekali pedagang yang menjajakan pernak- pernik kemerdekaan. Salah satunya Ajis bersama istri dan anaknya yang datang dari Garut Provinsi Jawa Barat.

Ajis sendiri yang saat ini membuka jualannya di jalan Panglima Sudirman tepatnya di selatan Kantor Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan mengaku untuk tahun ini jualannya mengalami penurunan omset dibandingkan tahun lalu.

“Tahun kemarin Pandemi udah mulai berakhir dan sudah stabil lagi. Untuk sekarang mungkin ekonominya kurang stabil atau orang- orang banyak yang beli melalui online,” kata Ajis. Jum’at (04/08/2023).

Untuk aksesoris kemerdekaan yang dijual Ajis bermacam- macam mulai bendera dari berbagai ukuran, ada juga background untuk yang dikantor dan juga yang di pakai di kampung serta umbul- umbul dengan harga mulai puluhan ribu sampai ratusan ribu.

“Kalau yang bendera ukuran satu setengah ini harganya seket bisa nego, kalau yang background ini tiga setengah per sepuluh meter. Untuk umbul- umbul tergantung ukurannya, yang lima meter itu delapan lima harganya,” ujarnya.

Menurut Ajis walaupun penjualannya tahun ini mengalami penurunan, dirinya tetap telaten berjualan dengan harapan hari- hari berikutnya masih banyak orang yang beli.

Ajis juga mengungkapkan kalau penjual pernak- pernik kemerdekaan yang ada di Kota Pasuruan itu semuanya orang Garut, sementara dirinya hanya berempat sama orang sekampungnya.

“Yang jualan kayak saya di Kota Pasuruan itu dari Garut semua, saya cuma berempat sama orang sekampung tapi beda tempat, saya bersama keluarga indekos di gang kadipaten sini,” pungkasnya.