Pasuruan, Rabu 27 September 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Pertumbuhan tempat isi ulang daya listrik atau disebut Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), diproyeksikan akan terus meningkat hingga 2030.
Dikutib dari laman indonesiabaik com, jumlah kendaraan listrik di Indonesia hingga 2022 yaitu sebanyak 22.671 unit, terdiri dari 19.689 unit motor listrik, 2.654 unit mobil listrik, 270 unit kendaraan roda tiga listrik, 19.698 unit bus listrik dan 6 unit pengangkut kecil listrik.
Sementara itu, jumlah SPKLU yang tersedia di Indonesia semakin bertambah hingga akhir Agustus 2022.yaitu sebanyak 346 unit yang tersebar di 295 lokasi seluruh Indonesia.
Di Kota Pasuruan sendiri untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah ada yaitu di kantor PLN UP3 Pasuruan yang berada di Jalan Panglima Sudirman Kelurahan Purworejo Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan.
Dimas salah satu tim leader admin PLN UP3 Pasuruan mengungkapkan untuk saat ini ketersediaan SPKLU itu baru ada di Kantor PLN UP3 Pasuruan dan Probolinggo.
” Kalau kita di Pasuruan untuk SPKLU baru ada di UP3 Pasuruan dan satunya ada di PLN ULP Probolinggo,” ujarnya.
Untuk fast charging yang besar ada di Probolinggo dengan daya mencapai 200 watt, sementara yang di Pasuruan lebih kecil karena habis di tukar dengan wilayah lain.
” Yang disini sebenarnya sudah fast charging, tapi karena ada perintah untuk ditukar dengan wilayah barat, jadi ditukar dengan daya dibawahnya,” tambahnya.
Menurut Dimas untuk kendaraan/mobil waktu fast charging sebelumnya, pemilik mobil hanya nunggu sekitar 30 menit saja, tergantung tinggal berapa persen baterinya.
Dari pantauan ramapati pasuruan dilapangan, untuk SPKLU di kantor PLN UP3 Pasuruan berada di depan tepatnya di sebelah selatan pintu masuk utama. Dan SPKLU nya sudah disediakan 2 alat.
Untuk tarif pengisiannya sendiri menurut Dimas menggunakan hitungan per KWH, dimana per KWHnya sebesar Rp 2.000 lebih.
” Jadi kalau SPKLU ini rupiah per KWHnya diangka dua ribu sekian, kalau ngecas dirumah itu mengikuti tarip dasar listrik yang ada,” tambahnya.
Sementara dalam menghadapi pasar kendaraan listrik kedepannya, pihaknya juga perlu mempersiapkan.
” Insyaalaah siap, jadi begitu pasar sudah banyak, dari sisi bisnisnya kita perlu mempersiapkan,” pungkasnya.