Pasuruan, Selasa 7 November 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Wayang merupakan salah satu pilar utama dalam seni budaya bangsa Indonesia yang adi luhung dengan mengambil pelajaran, fatwa dan simbol- simbol yang menjadi nilai hidup dan moral bangsa Indonesia.
Bertepatan tanggal 7 November bertepatan dengan hari Wayang se Dunia sebagaimana yang telah ditetapkan Unesco.
Pemkot Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang di support oleh Event Organizer Bintang 9 menggelar Pagelaran Wayang Milenial yang bertempat di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kota Pasuruan, Selasa (07/11/2023).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lucky Danardono melalui Sekretaris Dinas Arif Wibisono, saat membuka Pagelaran Wayang Milenial ini mengatakan kegiatan ini mengutamakan adanya peran serta keterlibatan murid dan anak-anak, guru dan masyarakat.
Dengan tujuan untuk menguatkan hakekat wayang yang merupakan seni tradisi kerakyatan yang kembali merakyat serta berharap agar wayang tetap sumulur dan upaya tersebut perlu ditanamkan sejak usia dini.
” Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mencoba untuk menyediakan ruang bagi seniman wayang dan juga masyarakat. Harapannya peringatan hari wang nasional ini menjadi bagian dari perwujudan, pemerliharaan dan pengembangan wayang,” ujarnya.
Menurutnya, wayang dalam berbagai jenisnya, memiliki tempat istimewa dalam budaya Indonesia. Dengan keunikannya yang mampu bertahan selama berabad- abad dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
” Perpaduan seni peran, suara, musik, sastra, lukis dan pahat dalam pertunjukan wayang memberikan kekayaan tersendiri dalam seni budaya Indonesia,” ungkap Arif.
Sementara itu Kabid. Kebudayaan Pada Dispendikbud Agus Budi Darmawan mengatakan Pagelaran Wayang Melineal dalam rangka Hari Wayang Nasional tahun 2023 ini, sebagai dalang yaitu Ki H. Sucipto Sabdo Utomo dengan lakon Suropati Wani.
Agus berharap dengan kegiatan ini generasi milenial mulai mengenal, mencintai dan melestrasikan serta menggelutinya.
” Minimal mereka mengenal dulu lah dulu kemudian bisa mencinta dan syukur-syukur mau menggeluti dan juga melestarikan,” harapnya.
Agus mengakui di Kota Pasuruan masih kekurangan dalang cilik dan pihaknya terus berusaha menumbuhkan minat dan menggugah minat anak.
” Kalau pengrawit dan sinden di Kota Pasuruan ini sudah ada,” tambahnya.
Di tahun 2024 ini pihaknya mencoba melakukan workshop wayang ke sekolah- sekolah dengan harapan mereka bisa mencintai wayang.
Untuk undangannya sendiri Pihaknya melibatkan seluruh sekolah SD Negeri Swasta se Kota Pasuruan.
” Jadi setiap sekolah itu mengirimkan dua pelajar dan juga satu guru pendamping,” pungkasnya.