Pasuruan, Rabu 22 November 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Direktur PDAM Tirta Dharma Kota Pasuruan Yoyok Widoyoko dan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama rekan- rekan media duduk bersama- sama untuk membahas dan mencari solusi terkait kondisi PDAM saat ini.
” Selama bertahun- tahun, PDAM Kota Pasuruan tak pernah untung dan terus mengalami kerugian,” kata Yoyok dihadapan wartawan. Selasa (21/11/2023)
Menurutnya, kerugian tersebut diakibatkan menurunnya pelanggan PDAM yang sebelumnya mencapai 30 ribuan, saat ini tinggal sekitar 21 ribuan.
” Selama tahun dua ribu dua tiga ini ada sekitar dua belas ribu pelanggan yang non aktif di wilayah Kota Pasuruan. Seperti halnya di Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan dari empat ratus penduduk hanya ada dua ratus pelanggan yang aktif,” ujar Yoyok.
Yoyok mengatakan bahwa dirinya akan menargetkan permasalahan ini agar rampung pada tahun 2024 mendatang. Mengingat dirinya baru saja dilantik, sehingga akan terus melakukan pembenahan secara bertahap.
Sementara itu, Gus Ipul mengatakan bahwa banyak keluhan warga terhadap air PDAM yang sering bermasalah. Sehingga dirinya perlu kembali ngobrol bersama Direktur PDAM bersama staf yang lain, agar kedepannya beberapa permasalahan yang ada ini bisa teratasi, sehingga membuat masyarakat kembali percaya dan akan menambah jumlah pelanggan.
“Kalau warga Kota Pasuruan percaya dan kemudian berlangganan kepada PDAM nanti akan meningkatkan pendapatan dan tidak lagi merugi. Sehingga nantinya akan menambah PAD Kota Pasuruan dari PDAM ini,” harapnya.
Gus Ipul juga meminta kepada pihak PDAM untuk bisa meminimalisir kendala-kendala yang ada di lapangan, misalnya airnya yang sering mampet, serta banyak pipa yang bocor sampai pencurian saluran pemasangan air.
Untuk menangani itu semua tentu harus mengambil langkah- langkah/kebijakan regulasi yang tepat programnya.
” Misalkan mengambil data statistik yaitu kita cari dimana posisi kebocoran pipa itu, terus tanting itu semua pegawai PDAM yang mau kerja sama, kalau tidak mau bekerja silahkan keluar atau mengundurkan diri,” lanjutnya.
Menanggapi banyaknya permasalah ini, Direktur PDAM yang masih beberapa bulan yang lalu dilantik ini mengungkapkan salah satu permasalahan yang belum bisa terdeteksi secara cepat adalah mulai dari hulu itu ada puluhan titik kebocoran yang belum bisa tertangani.
“Masih ada pipa tinggalan Belanda, juga masih ada yang pompa turbin yang tidak ada acp yang sebenarnya sudah tidak direkomendasikan oleh WHO. Sehingga kami melakukan pergantian pipa secara ekstra mulai dari hulu hingga hilir. Namun kenyataan itu, di lapangan kami banyak juga menemukan pemasangan pipa saluran air yang tidak ada alat meternya,” ungkapnya.
Terakhir Yoyok menyampaikan di tahun 2024 nanti akan diusahakan adanya jaringan distribusi utama dan akan ada perbaikan jaringan khususnya di wilayah barat seperti di daerah Petahunan, Karangketug, Krapyakrejo dan daerah Kraton.
Menurutnya kenapa dari wilayah barat dulu, karena kalau di wilayah barat jaringannya sudah bagus maka di hulu nanti akan nampak yang mengalami kebocoran pasti akan terlihat.
” Kita akan mulai di tahun dua ribu dua empat nanti dari wilayah barat dulu, kenapa, karena nanti kalau di wilayah barat sudah lancar maka di hulu itu jika ada kebocoran- kebocoran akan terlihat,” pungkasnya.