Mencekam, Simulasi Tanggap Bencana Libatkan Ratusan Personil Terlatih

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Puncak dari kegiatan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dalam Menghadapi Bencana Hidrometeorologi tahun 2023 – 2024 di wilayah Kota Pasuruan yang bertempat di lapangan depan kantor BKD Kota Pasuruan.

Simulasi tanggap bencana di tampilkan oleh personil gabungan dalam penyelamatan/evakuasi warga saat terjadi banjir. (foto: diskominfotik)

Simulasi atau Gladi Lapang Penanggulangan Darurat Bencana di Kota Pasuruan ini dalam rangka untuk meningkatkan kesiap- siagaan terhadap bencana yang akan terjadi.

Simulasi ini melibatkan beberapa unsur, baik dari unsur TNI, Polri, Pemkot dan juga relawan serta masyrakat dengan jumlah kurang lebih 300 orang.

Simulasi sendiri di buat seperti drama kolosal dengan banyak melibatkan masyarakat baik bapak- bapak, Ibu- ibu, anak-anak juga ada yang berperan sebagai pembuat onar (provokasi) untuk mengajak warga demo dan seterusnya.

Diawali dari kehidupan warga di salah satu kelurahan di Kota Pasuruan yang sedang menjalankan aktivitas sehari- hari dan beberapa saat kemudian datanglah banjir besar, sehingga membuat warga kalang kabut dan gentonganpun berbunyi dimana.

Ada yang menghubungi BPBD untuk meminta bantuan mengevakuasi warga. Selanjutnya evakuasi dilakukan tim BPBD dibantu TNI, Polri juga relawan serta masyarakat sekitar.

Simulasi juga menampilkan demonstrasi oleh warga kemudian kebakaran sebuah rumah serta evakuasi korban yang terjebak di rumah loteng serta dalam simulasi ini kita dipertontonkan bagaimana kesigapan, gerak cepat dari semua lini baik ambulan, tim pemadam kebakaran, tim perahu karet dan lain- lainnya.

Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf seusai menyaksikan simulasi tanggap bencana merasa senang dan bahagia, menurutnya kesiap- siagaan para petugas nampak dalam simulasi ini.

” Terima kasih dan tepuk tangan, termasuk juga relawan yang ikut andil dalam simulasi kali ini,” ujarnya.

Dengan simulasi ini semua tahu dan melihat bahwa petugas di tengah- tengah bencana, maka dari itu hanya mereka yang terlatihlah yang boleh ikut menyelamatkan dan juga ikut melakukan tindakan- tindakan yang diperlukan.

” Yang berada ditempat untuk tahap pertama itu memang petugas yang terlatih, yang terlatih itu umumnya TNI, Polri, itu sudah terlatih sekali dan yang kedua dari pemerintah daerah lewat BPBD,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *