Tanggulangi KLB Polio, Ribuan Anak Usia Dini di Kota Pasuruan Menerima 2 Tetes Manis Polio Serentak

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Kementerian Kesehatan mulai menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio atau Sub PIN Polio secara serentak dari tanggal 15 Januari 2024.

Salah satu siswi SDN Bugul Kidul I mendapatkan tetesan polio oleh petugas kesehatan. (foto: dok. Ramapati Pasuruan)

Kegiatan ini dilakukan untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur; serta Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Kesehatan secara serentak di 4 kecamatan melakukan Sub Pekan Imunisasi Nasional Tetes Polio putaran pertama dari tanggal 15 – 21 Januari 2024 dengan sasaran Sub PIN Polio seluruh anak usio 0 – 7 tahun (7 tahun 11 bulan 29 hari).

Sub PIN Polio ini diperuntukkan untuk semua anak tanpa memandang status imunisasi sebelumnya, termasuk pendatang.

” Saatnya sekarang kita mempersiapkan anak-anak kita untuk menjadi anak-anak hebat dimasa yang akan datang dengan memulai memberikan imunisasi yang cukup, salah satunya imunisasi polio,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam video himbauannya saat mengajak warga Kota Pasuruan mensukseskan pelaksanaan Sub PIN Polio serentak tahun 2024.

Pemkot Pasuruan mengajak kepada orang tua untuk membawa anak-anaknya mendapatkan vaksin polio di pos imunisasi terdekat diantaranya di Posyandu, Puskesmas, Pustu, Satuan Pendidikan Paud/KB, TK/RA, SD/MI dan Pos SUB PIN lainnya.

Dari hasil pantuan tim liputan ramapati di beberapa titik pos Sub PIN Polio, salah satunya di SDN Bugul Kidul 1, ada 2 petugas dari Upt. Puskesmas Bugul Kidul yang melakukan vaksin polio kepada anak kelas 1 dan 2 dengan usia anak 7 tahun 11 bulan.

Menurut dr. Nurul Umarok yang saat bertugas didampingi Nanik mengatakan, untuk putaran 1 pelaksanaan vaksin PIN Polio di hari pertama. Upt. Puskesmas Bugul Kidul menerjunkan 30 petugas yang disebar di sekolah dan posyandu.

” Kami dari jam tujuh pagi sudah keliling ke sekolah- sekolah dan ini sekolah ke empat atau terakhir,” ujarnya.

Saat melakukan vaksin petugas atau dokter yang bertugas memberikan 2 tetes vaksin oral (tetes) ke mulut siswa dan setelah menerima vaksin polio selanjutnya mencelupkan jari kelingking ke tinta yang sudah disiapkan petugas.

Salah satu anak yang sudah mendapatkan vaksin polio saat ditanya rasanya apa, anak tersebut bilangnya manis

” Rasanya manis tidak pahit,” ungkapnya.

Setelah selesai divaksin polio semua anak mengajak guru dan petugas dari puskesmas untu berjoget bersama.

Tim liputan ramapati lainnya juga memantau di beberapa titik pelaksanaan vaksin Polio, seperti di SDN Tamanan. Petugas yang datang dari Puskesmas Kandangsapi dengan total anak yang tervaksin berjumlah 131 anak dari target yang direncanakan berjumlah 141 anak.

Untuk di SDN Trajeng petugas yang melakukan vaksin polio dari Puskesmas Gadingrejo dan yang tervaksin berjumlah 126 dengan target 126 dan di TK Sinar Harapan dengan Petugas dari Puskesmas Gadingrejo dengan total anak yang tervaksin 94 anak dengan target 98.

Untuk pelaksanaan vaksin Polio serentak ini dibagi 2 putaran. Putaran 1 dari tanggal 15 Januari dan putaran 2 dari tanggal 19 Februari.

Polio tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan dua tetes manis polio.

One comment

  1. salut dengan ibu dokter memberantas polio,
    lanjutkan bu dokter, anda pahlawan tanpa tanda jasa.