Ketua DPR RI Kunjungi Pasar Bukir, Sambung Rasa Bersama Ratusan Pelaku Usaha Mebel

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Kota Pasuruan kembali di hadiri oleh pejabat dari pusat, setelah beberapa menteri dan juga anggota dewan, hari ini Minggu (21/01/2024) Kota Pasuruan dikunjungi Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani, S.Sos, bersama rombongannya.

Puan Maharani didampingi Wakil Wali Kota Pasuruan melihat hasil produk mebel di pasar Bukir. (foto: dok. Ramapati)

Puan Maharani dalam kunjungannya didampinge salah satu anggota DPR RI Gus Mufti dalam rangkaian acara kunjungan kerja dan sambung rasa bersama pelaku usaha mebel di Pasar Mebel Bukir Kelurahan Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan.

Kehadiran Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi bersama rombongan ke kawasan Pasar Bukir di sambut langsung Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi).

Mas Adi mengucapkan selamat datang kepada ketua DPR RI bersama rombongannya. Selanjutnya Mas Adi menceritakan tentang keberadaan Pasar Bukir yang menurutnya menjadi andalan Kota Pasuruan.

” Pernah mengalami masa kejayaan dan menjadi salah satu penggerak ekonomi di Kota Pasuruan, pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan juga didukung dari sektor mebel,” ujarnya.

Tapi pasca pandemi sektor mebel ini tidak lagi seperti pada masa kejayaannya, dan itu dipengaruhi oleh daya beli masyarakat, pasar juga mengalami perubahan boleh dibilang lesu.

Mas Adi juga menceritakan kondisi pasar mebel yang juga sempat terbakar dan saat ini Pemkot sudah berusaha memfasilitasi tapi memang masih banyak infrastruktur yang dibutuhkan.

” Sudah dibangun ruko- rukonya, tapi halamannya masih seperti kebun, dan ini menjadi keluhan, semoga tim banggar nanti bisa menurunkan anggaran untuk pasar bukir,” harap Mas Adi.

Puan sebelum panjang lebar bicara terkait kunjungannya ke Pasar Bukir memberikan kesempatan dulu kepada undangan yang melibatkan pelaku usaha mebel ini untuk bertanya tentang kondisi pasar bukir saat ini.

Abdullahab salah satu pelaku usaha mebel mengharapkan kepada Puan untuk pembangunan pasar mebel ini untuk sekiranya dilanjutkan, Elok, salah satu penjual juga meminta keringanan atau pemutihan terkait keterlambatan pembayaran pajak sewa yang sudah berbulan- bulan malah ada yang setahun lebih.

Menjawab keluhan dari pelaku mebel di pasar bukir ini, Puan sangat memahami dan dirinya bilang bahwa pasar bukir ini perlu dibantu. Dan Puan berharap agar pasar mebel di Jawa Timur bisa tumbuh dan dia juga berharap masalah- masalah yang terjadi di bukir ini bisa teratasi secara berkesinambungan.

” Gak bisa sak det sak nyet, perlu proses dan perlu waktu bisa menyelesaikan hal itu,” harapnya.

Solusinya kata Puan harus ada gotong royong antara pemerintah daerah dan pusat, dimana pemerintah pusat membantu DPR RI bisa memfasilitasi dan disinergikan dengan pemerintah daerah dengan APBDnya.

Terkait bangunan yang belum selesai Puan menyampaikan harus ada revitalisasi pasar agar lebih bagus sehingga bisa menarik minat pembeli bukan hanya dalam negeri saja tapi juga pembeli luar negeri.

Ada 3 hal yang disampaikan Puan dalam kunjungan kerjanya ini, antara lain jangan pernah melupakan bahwa apa yang dilakukan itu harus mengakar pada budaya Indonesia.

” Harus tetap mempertahankan ciri khas budaya dari Jawa Timur, ukir- ukirannya jangan sampek gak ada dan tadinya apik banget sekarang gak apik,” ungkapnya.

Yang kedua Puan juga akan mendorong pemerintah pusat melalui Gus Mufti agar bisa memperjuangkan dan memfasilitasi keluhan pelaku mebel dengan pemerintah daerah.

” Baru saja saya di info, sudah ada dana alokasi khusus yang akan kita mintakan melalui banggar melalui pak Mufti. Sudah masuk lo pak ke Kota Pasuruan tiga puluh milyar,” ucap Puan.

Yang ketiga, Puan berharap menggencarkan pemasaran baik melalui ofline dan juga online.

” Yang paling penting itu coba bagaimana memasang pemasaran onlinenya itu semenarik mungkin pembeli, mungkin juga ada pelatihan dan pembelajaran dari pemerintah pusat terkait bagaimana pemasaran yang lebih baik dan menarik pembeli,” pungkasnya.