Gus Amak: Dolanan Yok Cara Mengenalkan Budaya yang Ada di Indonesia

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Filosofi Dolanan Yok ini diadakan karena dolanan itu sendiri penting sebagai proses yang penting dalam pendidikan anak, karena dibalik dolanan itu ada banyak kecerdasan baik fisik, mental dan interpersonal.

Mas Adi menyerahkan piala kepada pemenang dalam event Dolanan Yok yang diselenggarakan oleh Ponpes Bayt Al- Hikmah. (foto: diskominfotik)

Terkait hal diatas Pondok Bayt Al Hikmah kembali mengadakan Dolanan Yok! yang ke- 8 bertempat di lapangan Bayt Al- Hikmah Kota Pasuruan selama 2 hari tanggal 20- 21 Januari 2024.

Menurut KH. Nailur Rohman (Gus Amak) pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al- Hikmah ini, event dolanan yok yang digelar rutin setiap tahun ini sebagai puncak masa tugas osis.

” Jadi setiap tahun pengurus osis berganti, mereka menutup kepengurusan mereka dengan event dolanan yok ini,” katanya.

Dolanan yok ini juga sebagai penanda Harlah Bayt Al- Hikmah dimana tahun ini sudah yang ke-13. Dolanan yok ke- 8 tahun ini kembali pihaknya mengangkat budaya provinsi yang ada di Indonesia.

” Setelah tahun lalu mengangkat budaya Sumatera Barat, hari ini mengangkat Sulawesi Selatan. Kita ingin mengenal kembali budaya yang ada di Indonesia dan juga bisa belajar nama- nama permainan tradisional dari masing- masing daerah,” ujar Gus Amak.

Untuk lomba- lomba dalam dolanan yok ini, pihak pondok melibatkan pelajar dari Pasuruan raya untuk tingkat SD, dan untuk tingkat SMP dan SMA lingkup Jawa Timur via online. Dan tahun ini event dolanan yok ini diikuti 1.900 peserta.

Gus Amak menyampaikan bahwa olahraga tradisional ini juga mendapatkan pengakuan dari Komite Olahraga Rekreasi Nasional Indonesia (KORNI) dan juga Persatuan Olahraga Rekreasi Tradisional Indonesia (PORTINA).

Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) yang juga hadir dalam acara Closing Ceremony Dolanan Yok ke- 8 di Ponpes Bayt Al- Hikmah ini dalam arahannya menyampaikan alhamdulillah karena agenda tahunan ini berjalan lancar.

” Ini memang menjadi salah satu ikon yang akan kita dorong menjadi sport Tourism atau olahraga pariwisata yang sebenarnya di pemerintah kota sedang kita dorong,” ujar Mas Adi.

Mas Adi berharap kedepannya event dolanan yok yang rutin digelar oleh Ponpes Bayt Al- Hikmah ini terus dilaksanakan karena kegiatan seperti ini membuktikan kalau di Kota Pasuruan cukup eksis. Mas Adi juga berharap event dolanan yok ini bisa menjadi event yang masuk dalam agenda rutin Pemkot Pasuruan.

” Harapannya ke depan nanti perlu juga difikirkan bagaimana event ini bisa masuk dalam agenda rutin Pemerintah Kota Pasuruan,” pungkasnya.

Sebagai informasi event dolanan yok ke- 8 tahun ini mengambil tema Discovery of Makasar yang mempertandingkan beberapa jenis lomba permainan tradisional khas Makasar Sulawesi Selatan diantaranya, Mangasing/gobak sodor, Macukke/patil lele, Ma’gule/kelereng, Lambasena/lompat tali, Magalle/egrang batok dan lain- lainnya.