Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pasuruan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Kementerian Agama Kota Pasuruan, Forum Al Wafa Bi’ Ahdillah dan PCNU Kota Pasuruan serta Penganugerahan Sertifikat Halal yang diselenggarakan di Aula Dr. Sahardjo Lapas Pasuruan. Sabtu (27/01/2024).
Acara ini dihadiri langsung oleh Kalapas Kelas IIB Pasuruan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Kepala Kemenag Kota Pasuruan, Ketua PCNU Kota Pasuruan bersama jajaran, Ketua Al- Wafa Bi’ Ahdillah atau yang mewakili, Ketua MUI Kota dan Kabupaten Pasuruan atau yang mewakili dan santri Ponpes At- Taubah Lapas kelas IIB Pasuruan.
Kegiatan ini diawali penandatanganan kerjasama antara pihak Lapas dengan 3 stakeholder dan juga penganugerahan sertifikat halal dapur Lapas kelas IIB Pasuruan dilanjutkan penyerahan cinderamata.
Kalapas Kelas IIB Pasuruan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Ma’ruf Prasetyo Hadianto, A.Md. IP, SH, MH menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dimana pada prinsipnya Lapas kelas IIB Pasuruan melaksanakan sistem pemasyarakatan ini bagaimana memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan bagi warga binaan saat berada di Lapas dan setelah mereka bebas.
Menurutnya hubungan hidup yang dimaksud adalah bagaimana warga binaan bisa lebih dekat dengan Tuhan Allah Subhanahu Wa’ taala, kemudian bagaimana warga binaan lebih dekat lagi dengan masyarakat sekitar dan terakhir bagaimana memulihkan penghidupan disaat bebas nantinya harus ada nafkah yang dimiliki.
” Dari ketiga sistem pemasyarakatan tadi, itu nantinya membuat residivis tidak muncul khususnya di Kota Pasuruan,” ujar Ma’ruf.
Sesuai dengan Hadist Rasulullah Muhammad SAW, Ma’ruf menyampaikan dimana orang fakir itu lebih dekat dengan kekufuran. Bicara fakir ini Ma’ruf memilahnya menjadi 3 yaitu fakir secara nafkah, fakir kedua bagaimana orang- orang berkecukupan mungkin kurang melihat orang yang berkebutuhan dan fakir ketiga bagaimana setiap manusia mempunyai rasa kurang dekat kepada Allah SWT.
” Kami bersyukur pada kesempatan ini, semoga tiga hal tersebut insyaallah akan bisa didapatkan oleh Lapas Pasuruan,” harapnya.
Khusus kepada Al- Wafa, PCNU dan Kemenag Ma’ruf berharap akan memperhatikan WBP dalam hal bagaimana mereka beribadah, juga nantinya bagaimana akan ada perekonomian yang bisa mengundang pihak- pihak interprenership dan juga bagaimana alim ulama yang ada disekitar tempat tinggal WBP saat berkumpul dengan keluarga akan bisa menjadi wadah untuk bisa menghilangkan stikma negatif bahwasanya WBP yang sudah bebas menjadi sampah masyarakat.
” Kami tidak akan rela dan tidak ikhlas apabila mantan warga binaan kami masih dianggap menjadi sampah oleh masyarakat luar,” ungkapnya.