Lapas Kelas II B Pasuruan Gelar Apel Siaga dan Pemeriksaan Kamar Hunian Jelang Idul Fitri

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pasuruan melaksanakan Apel Siaga dan Pemeriksaan Kamar Hunian Warga Binaan. Jum’at (05/04/2024) sore

Kalapas kelas IIB Pasuruan pimpin Apel Siaga jelang Hari Raya Idul Fitri. (foto: angga ramapati)

Apel siaga langsung di pimpin Kalapas Ma’ruf Prasetyo Hadianto turut hadir Kapolresta, Dandim 0819, Danramil, Kepala BNNK, Kepala Rubasan, KPLP dan diikuti oleh satuan dari Polresta, Kodim, Koramil, BNNK, Lapas dan Rubasan.

Dalam arahannya Kalapas menyampaikan kegiatan ini merupakan arahan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H dan juga dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan ke- 60 serentak di seluruh Indonesia.

” Kegiatan ini untuk menjalankan arahan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan Bapak Reynhard Silitonga, dimana menjelang kegiatan Hari Raya Idul Fitri dan hari Bhakti Pemasyarakatan ke enam puluh dan pelaksanaan giat razia serentak di seluruh Indonesia,” ujar Kalapas.

Untuk razia kamar hunian warga binaan sendiri dibagi dalam 4 kelompok dari blok A sampai D. Kalapas berharap saat melaksanakan razia untuk melakukakanya secara humanis, santun dan tetap memperhatikan bagaimana pelaksanaan untuk pengamanan diruang hunian warga binaan.

” Untuk pelaksanaan kegiatan Bapak KKPLP untuk bisa memimpin pelaksanaan yang selanjutnya akan dilaksanakan gelar hasil razia dan ramah tamah jelang berbuka puasa,” ungkap Ma’ruf.

Ma’ruf berharap apa yang menjadi langkah dalam pelaksanaan 3 kunci pemasyarakatan maju, back to basic dapat dilaksanakan secara bersama-sama diantaranya melalui diteksi dini, berantas narkoba dan sinergitas.

” Supaya seluruh program pembinaan di lapas kelas dua B Pasuruan bisa berjalan dengan baik. Dan tentunya ini bisa membuat warga binaan kembali ditengah- tengah masyarakat menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya,” harapnya.

Saat rilis hasil penggeledahan di ruang hunian warga binaan Kalapas menyampaikan tidak ada hal yang berarti. Tidak ada narkoba, sajam hanya berupa paku, sendok bekas dan bambu yang dirajut. Sementara untuk test urine sampai pemeriksaan ke 20 negatif yang dilakukan secara acak.

” Pelaksanaan kegiatan ini akan kami laporkan kepada Bapak kepala kantor wilayah dan Bapak Direktur Jenderal Pemasyarakatan sebagai rangkaian dari Hari Bhakti Pemasyarakatan dan persiapan kesiapsiagaan di Hari Raya Idul Fitri,” pungkasnya.