Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Selama bertahun- tahun permasalahan yang terjadi pada Perumdam Tirta Umbulan (PDAM) Kota Pasuruan, selalu menarik untuk di bahas.
Mulai dari air yang tidak sampai ke pelanggan, pencurian air dengan cara di tandon, kebocoran pipa dan yang terbaru aliran pipa tersumbat serabut akar pohon dan masih banyak yang lainnya, kog bisa?
Permasalahan yang ada ini sudah terjadi bertahun- tahun, dari beberapa Direktur yang memegang kendali tapi belum juga ada solusinya. Sampai banyak pelanggan yang memutuskan untuk tidak kembali menggunakan air PDAM sehingga berakibat PDAM mengalami kerugian.
Tapi permasalahan yang sudah terjadi tersebut, sudah mulai mendapatkan solusi sedikit demi sedikit sejak di lantiknya Direktur Perumdam Tirta Umbulan (PDAM) Kota Pasuruan yang baru. Yoyok Widiyoko yang juga mantan Direktur PDAM Kabupaten Pasuruan.
Yoyok kepada tim ramapati menyampaikan bahwa dirinya yang saat ini dipercaya sebagai pemegang kendali di tubuh PDAM Kota Pasuruan berjanji dan bertekad untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di tubuh PDAM secara step by step. Bahkan dirinya juga sering turun sendiri kelapangan untuk mengetahui apa permasalahan yang sebenarnya terjadi.
“Saya pelajari problem di Kota Pasuruan ini, Masalahnya banyak kebocoran yang mengakibatkan airnya tidak bertekanan, ditambah jaringan selalu di interkoneksikan, kemudian ketika ada komplin masyarakat cara penanganannya dengan jalan pintas, tidak berusaha mencari masalahnya. Apakah sumbatan atau adanya kebocoran,” ungkapnya, Selasa (21/05/2024).
Menurutnya pola seperti ini yang akan dia hapus yaitu kebiasaan lama. Yoyok sendiri tidak mau instan tapi dia tekankan harus dicari permasalahnya meskipun butuh waktu, tenaga dan biaya. Akan tetapi dengan cara ini akan mengurangi problem- problem yang ada, bukan malah menambah dan menumpuk masalah.
” Mulai dari hilir kami sisir kebocoran dan hambatan yang ada, dan alhamdulillah semakin membaiknya tekanan semakin banyak kebocoran lama bisa muncul dan kami ketahui untuk segera diperbaiki,” ujarnya.
Menurutnya semua ini butuh keuletan dan kesabaran, pihaknya juga tekankan kepada team teknik, agar tuntaskan dulu dalam satu area sampai maksimal, sedangkan yang lain mengevaluasi problem- problem yang ada di wilayah lainnya.
” Kami agak kesulitan karena tidak ada asbluit drawing, sebagai acuan. Kami harus telusuri dari hulu tapping dari JDU (Jaringan Distribùsi Utama) sampai ujungnya pipa, ternyata banyak pipa yang tidak berujung atau interkonek kembali ketemu jalur JDU lagi. Inilah problemnya,” tambah Yoyok.
Terkait permasalah terjadinya sumbatan akar, menurutnya tidak terjadi ujuk-ujuk akar berkembang sampai menyumbat seluruh diameter pipa. Hal tersebut tentu sudah menahun, dan dimana titik sumbatan itu pihaknya juga sulit menemukannya. Butuh analisa- analisa dilapangan, kemudian melakukan penyisiran dengan bongkar, potong dan disogok untuk mencari titik hambatannya.
” Semua kan juga butuh waktu, tenaga dan biaya, jadi kami berharap pelanggan bisa bersabar dan turut peduli. Segera sampaikan bila terjadi kerusakan atau kebocoran kecil dilingkungannya, kemudian tidak menarik air dengan memasang pompa langsung ke jaringan instalasi PDAM,” harapnya.
Terakhir Yoyok menyarankan agar sebaiknya membuat tandon bawah, pakai drum plastik dengan pelampung, baru bisa ditarik dengan pompa. Agar air bisa merata dan tidak menimbulkan kerusakan pipa, atau kualitas air yang kami salurkan,” pungkasnya.