35 Warga Kelurahan Krapyakrejo Dilatih Darurat Kebencanaan

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Kelurahan Tangguh Bencana (KATANA) adalah kelurahan yang telah diberikan pelatihan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya sehingga mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko.

Berkelompok, mereka mendapatkan beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber dari fasilitator dirgantara rescue provinsi jatim. (foto: angga ramapati)

Di Kota Pasuruan sendiri KATANA sudah terbentuk di 10 Kelurahan baik yang dibentuk oleh provinsi dan juga dari kota sendiri.

Dari data dari BPBD Kota Pasuruan yang sudah terbentuk KATANA dari Provinsi Jatim diantaranya, Kelurahan Karangketug, Kepel, Pekuncen, Blandongan dan Pohjentrek.

Sementara untuk KATANA bentukan Kota Pasuruan meliputi, Kelurahan Tamanan, Mandaran, Randusari, Purutrejo, Bakalan, dan yang sedang dibentuk hari ini yaitu Kelurahan Krapyakrejo dan rencana selanjutnya di tahun ini Kelurahan Kebonsari dan Panggungrejo.

” Tujuannya mewujudkan kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana,” kata Ary Wikiono, Plt. Kalaksa BPBD Kota Pasuruan, Rabu (26/06/2024).

Menurut Ary untuk kegiatan ini bertahap dari 34 kelurahan yang ada di Kota Pasuruan.

“Semua kelurahan di Kota Pasuruan akan dibentuk kelurahan tangguh bencana. Tapi sekarang diprioritaskan kelurahan yang rawan bencana dulu,” ujarnya.

Untuk hari ini dan besok 26 – 27 Juni 2024 BPBD Kota Pasuruan melaksanakan Pelatihan dan Pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana di Kelurahan Krapyakrejo Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan.

Sebagai narasumber yaitu Najib dari Fasilitator Dirgantara Rescue dan dari FPRB (forum pengurangan resiko bencana) Provinsi Jatim dengan materi yang disampaikan diantaranya, Kajian Resiko Bencana, Rencana Penanggulangan Bencana, Peta Jalur Evakualsi, Rencana Evakuasi dan Identivikasi Ancaman. Dihari kedua materi langsung praktek penanganan kebencanaan.

Lurah Krapyakrejo Alifah Nurma saat di konfirmasi di ruangannya menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh 35 orang dari berbagai unsur kemasyarakatan diantaranya, PKK, Karang Taruna, PSM dan RT/RW terdampak.

” Nanti kita akan bentuk struktur penguatan terkait dengan tangguh bencana ini. Bagaimana mitigasinya, penanganannya saat terjadi bencana,” ungkapnya.

Alifah berharap dengan terbentuknya Kelurahan Tangguh Bencana ini bisa meminimalkan keluarga atau wilayah terdampak, dengan adanya mitigasi ini dengan banyak tenaga yang di latih nantinya bisa mengurangi resiko.

” Dengan terbentuknya kelurahan tangguh bencana ini bisa meminimalkan keluarga atau wilayah terdampak, dengan adanya mitigasi dan banyaknya tenaga yang dilatih nantinya bisa mengurangi resiko,” pungkasnya