Reporter: Nur Aries
Ramapati Pasuruan — Sebanyak 140 anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pasuruan, mengikuti acara Seminar Kepribadian bertempat di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Pasuruan, Selasa (16/7/2024).
Seminar Kepribadian ini bertema Wanita dan Keluarga: Ibu, Istri dan Pribadi yang Mempesona Bersama Gabungan Organisasi Wanita Kota Pasuruan Tahun 2024.
Hadir dalam kegiatan ini Penasehat GOW Kota Pasuruan Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf, Ketua GOW Ani Adi Wwibowo, S.Sos,I., M.Ikom., Ketua DWP Kota Pasuruan Yanti Sri Rudiyanto, SH, MM., Plt. Kepala Dinas DP3AKB Ir. Sahari Putro MM., Narasumber Dr. Umi Dayati,M.Pd, Pengurus dan Anggota GOW Kota Pasuruan, Pengurus TP PKK Kota Pasuruan dan para undangan.
Dalam laporannya Ketua GOW Kota Pasuruan Ani Adi Wibowo menjelaskan jika wanita sering dianggap makhluk yang lemah dan rapuh karena wanita lebih sering menangis di banding kaum pria.
Menurutnya, pendapat tersebut sangat keliru karena wanita menangis bukan karena lemah namun melalui air matanya wanita mengekspresikan rasa bahagia, sedih, takut, senang dan rasa lainnya.
“Dari segi fisik memang wanita kalah kokoh dari kaum pria namun sebenarnya wanita lebih kuat dan dapat mengatasi beban lebih banyak dari pada laki-laki, hanya wanita yang dapat tersenyum saat hatinya sedih dan dapat tertawa saat hatinya menangis,” terangnya.
Ani Adi Wibowo selaku Ketua GOW menyampaikan tujuan kegiatan ini guna meningkatkan pemahaman peserta dalam perannya sebagai ibu, istri dan pribadi yang mempesona kemudian memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peserta mengenai isu-isu penting yang dihadapi oleh wanita masa kini.
Penasehat GOW Kota Pasuruan Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf mengatakan sebagai kaum perempuan tak asing dengan kalimat menjadi ibu adalah kodrat yang diberikan kepada setiap wanita.
” Namun dewasa ini kesetaraan gender semakin banyak digaungkan di kalangan masyarakat luas, sehingga wanita memiliki hak yang sama dengan kaum laki-laki, hak untuk berpendapat, hak mengenyam pendidikan tinggi, hingga hak untuk berkarya dan berkarir,” ungkapnya.
Fatma juga menjelaskan, jika seorang ibu juga dapat di katakan sebagai jantung dalam setiap rumah tangga, konon ketika berhenti bekerja maka berhentilah seluruh kehidupan didalamnya. Sebab ibu dalam keluarga memegang berbagai peranan penting.
” Dalam mengandung, melahirkan, dan menyusui adalah starter pack tugas seorang wanita untuk dapat di katakan sebagai seorang ibu,” tambahnya.
Ibu adalah menteri pendidikan bagi anak-anaknya, mendidik dan mengajari tentang keyakinan beragama, adab dan norma, fisik dan mental, intelektual dan psikologi, sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri sang anak. Dimana kegiatan belajar mengajar tersebut, ibu juga harus menjadi figur dan harus mampu memberi contoh yang baik. Sebab baik buruknya seorang anak, dapat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya seorang ibu menjadi panutan anak-anaknya.
“Karenanya seorang istri yang bijaksana dapat menciptakan suasana rukun, damai dan menyenangkan dalam rumah tangga. Ia harus dapat membuat hati suaminya terpikat dan lebih suka bergembira dengan anak dan istrinya dari pada berada di luar rumah, istri adalah kunci dalam menciptakan suasana yang tenang dan bahagia di dalam sebuah biduk rumah tangga,” pungkasnya.
Pesan fatma dalam akhir sambutannya, jika kecantikan fisik bisa didapatkan dengan mudah bahkan instan namun kecantikan yang berasal dari dalam tentu tidak bisa. Sebab pesona Inner Beauty itu lahirnya dari dalam diri, dari jiwanya dan kebaikan hatinya.
Editor: Angga