Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Dalam rangka melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik.
Badan Siber dan Sandi Negara melaunching atau meluncurkan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) Bersama 2024 bertempat di Aula BSSN Bojangsari Depok, Kamis (10/10/2024).
Kegiatan ini diawali Rapat Finalisasi Launching CSIRT yang melibatkan berbagai sektor, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor pembangunan manusia.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi ancaman siber yang terus berkembang dan memastikan bahwa Indonesia dapat meningkatkan ketahanan sibernya dalam menghadapi tantangan global di era digital ini.
Dalam laporannya Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Dr Sulistyo menyampaikan bahwa launching bersama ini merupakan kerja keras dari tim tanggap insiden dari daerah yang akan terbentuk didaerah sesuai dengan tahapan yang sudah diikuti.
” Pak kepala menyampaikan tim tanggap insiden yang di launching ini bukan hanya seremonial saja, tapi harus dipersiapkan dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Sulistyo mengatakan tujuan di launchingnya tim tanggap insiden siber ini yaitu peningkatan kesadaran keamanan informasi dalam penanggulangan insiden informasi dalam penanggulangan insiden bagi setiap sektor.
” Mendorong pentingnya kolaborasi dan sinergi setiap tim tanggap insiden antar sektor, guna memperluas wawasan dalam menghadapi insiden siber,” jelasnya.
Kegiatan ini menurutnya diikuti oleh 33 instansi dimana 31 instansi daerah, 1 instansi pusat dan 1 instansi sektor pembangunan manusia.
Kegiatan ini mendeklarasikan tim tanggap siber serta mensosialisasikan tugas dan kewenangan dalam rangka menjaga ruang siber di sektor pemerintahan dan pembangunan manusia.
” Hingga saat ini tim tanggap siber sektor pemerintahan dan pembangunan manusia yang telah teregristrasi sebanyak 320 tim tanggap insiden siber,” ungkapnya.
Dari 320 tim ini terdiri dari 98 tim tanggap insiden siber pemerintah pusat, 34 tim tanggap insiden provinsi dan 157 tim tanggap insiden pemerintah kabupaten/kota dan 31 tim tanggap insiden di sektor pembangunan manusia.
” Melalui kegiatan ini diharapkan tim tanggap insiden yang dilaunching tahun 2024 dapat berkontribusi dalam meningkatkan keamanan siber nasional,” lanjut Sulistyo.
Dari 31 instansi daerah itu Kota Pasuruan bersama beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur juga ikut diundang antara lain Kabupaten Malang, Sumenep, Situbondo, Kediri, Sidoarjo dan Kabupaten Jombang.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Pasuruan Imam Subekti hadir mewakili Pemerintah Kota Pasuruan saat Launching Tim Tanggap Insiden Siber Bersama yang di laksanakan di Aula BBSN Bojangsari Depok.
Puncak kegiatan ini yaitu launching Tim Tanggap Insiden Siber yang diikuti oleh seluruh tim yang hadir yang mana setiap perwakilan tim mendapatkan surat tanda registrasi , plakat dan buku keamanan siber dan hubungan internasional.
Untuk surat tanda registrasi diserahkan oleh kepala BBSN sementara untuk plakat dan buku keamanan siber dan huhungan internasional diserahkan Deputi 3.