Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) terintegrasi Kota Pasuruan yang terletak di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul terus berprogres.
Progres pembangunan gedung serta kelengkapan sarana dan prasarananya sudah mencapai 85 persen.
” Alhamdulillah, sudah 85 persen,” kata Ma’ruf Prasetyo Hadianto Kalapas kelas IIB Pasuruan, Kamis (24/10/2024).
Dalam sebuah kesempatan saat Ramapati berbincang‐bincang dengan Kalapas , Ma’ruf mengatakan lapas terintegrasi ini akan memiliki total 3 blok hunian, 2 bangunan sayap samping yang juga difungsikan untuk menampung warga binaan, serta satu bangunan kantor teknis.
“Kita juga akan coba membuat fasilitas-fasilitas untuk warga binaan yang belum ada disini, mungkin bisa kita buat band lapas, terus kita buat semacam cafe yang pegawainya para napi, dan sebagainya,” ujarnya
Ma’ruf menjelaskan kapasitas warga binaan yang bisa ditampung di Lapas terintegrasi nantinya juga jauh lebih banyak. Menurutnya apabila seluruh blok hunian terbangun, nanti totalnya akan bisa menampung sekitar 1.200 warga binaan.
Selain itu di Lapas baru itu akan menggunakan pengamanan sesuai standar Smart Prison.
Dilansir dari kumparan.com konsep Smart Prison tersebut menggabungkan Sistem Database Pemasyarakatan dengan teknologi Smart CCTV sehingga dapat meningkatkan objektifitas penilaian pembinaan terhadap WBP sekaligus meningkatkan keamanan pada Lapas dan Rutan.
Saat ini di Lapas Baru yang berada di wilayah Kelurahan Tapaan ini sudah terpasang 46 CCTV yang terbagi, sebanyak 23 unit disebar di blok hunian dan 23 unit dipasang di sekitar kantor teknis.
“Di Lapas lama yang berada di Jalan Panglima Sudirman hanya dilengkapi 30 unit CCTV. Di lapas baru dilengkapi lebih banyak, karena arealnya lebih besar,” ungkap Ma’ruf.
Menurutnya, CCTV yang dipasang bisa mengawasi selama 24 jam. CCTV beresolusi tinggi, dapat melakukan deteksi wajah dan mood berdasarkan AI, serta memiliki night vision dan deteksi gerak. Dengan teknologi ini, bisa meminimalisasi potensi gangguan keamanan.
“Juga bisa menciptakan lingkuangan aman bagi warga binaan dan petugas lapas, dan dapat meminimalisasi potensi penyelundupan barang terlarang,” terang Ma’ruf.
Pengawasan gangguan keamanan dari luar bisa lebih optimal dengan teknologi CCTV yang dimiliki Lapas baru,” pungkasnya.