Jelang Pilkada Serentak 2024, Pemkot Pasuruan Gelar FGD Terkait Penguatan Sinergitas Pengamanan Ruang Digital

Reporter: Nur Aries

Ramapati Pasuruan — Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur dan Komite Komunikasi Digital (KKD) Provinsi Jatim bekerjasama dengan Dinas Kominfotik Kota Pasuruan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Sinergitas Pengamanan Ruang Digital Jelang Pilkada 2024 bertempat di ruang Untung Suropati 1, Kamis (21/11/2024).

Kadis Kominfotik Kota Pasuruan Imam Subekti. (foto: diskominfotik)

FGD di buka langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik Kota Pasuruan Imam Subekti S.Sos M.M, dalam sambutannya Imam menyampaikan pentingnya literasi digital dan kewaspadaan terhadap ancaman siber yang semakin berkembang pesat.

“Keamanan siber bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Kita harus bersama-sama menjaga data pribadi dan keamanan informasi,” ungkapnya.

Menurutnya keamanan siber khususnya menghadapi pilkada, terutama beredarnya berita-berita hoax sehingga mengganggu pelaksanaan pilkada.

“Kita harus berhati-hati dan mengantisipasi akhir-akhir ini juga dihadapkan pada ancaman kejahatan judi online,” ujarnya.

Sebagai pemateri utama, IPDA Yuangga Dewantara, S.M., menyampaikan materi terkait ancaman siber yang kerap terjadi, mulai dari phishing, malware, hingga modus penipuan daring (online fraud).

“Kesadaran masyarakat adalah benteng utama dalam melindungi diri dari kejahatan siber. Pahami pola ancaman, dan selalu berhati-hati dalam menggunakan teknologi,” tegas Yuangga.

Pemateri kedua yang di sampaikan oleh Dr. Tya Rosinda sebagai Sekretaris Komite Komunikasi Digital dirinya menyampaikan, tentang Kompetensi keamanan digital.

“Kompetensi keamanan digital adalah kemampuan untuk mengenali dan menghindari ancaman keamanan digital, serta memahami tata cara berinteraksi dengan orang asing secara online,” jelas Tya

Tya mengungkapkan penyelenggaraan pemilu untuk menjaga ruang digital aman dari hoaxs serta ujaran kebencian menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 agar tercipta pesta demokrasi yang berkualitas.

“Kita harus mempelajari dunia maya seperti ruang digital ini agar tidak hanya tahu saja tapi juga mengerti cara memanfaatkan agar bisa hidup darinya”, ungkapnya.

FGD dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfotik Kota Pasuruan Imam Subekti S.Sos M.M, Kanit Satreskrim Polres Pasuruan Kota, IPDA Yuangga Dewantara, S.M, Sekretaris Komite Komunikasi Digital Jawa Timur Dr. Tya Roosinda serta lurah dan camat se-Kota Pasuruan.

Editor: Angga