Awali Grebeg Stunting, Gus Ipul: Target Tahun Depan Bisa Mencapai 13 Persen

Pasuruan, Senin 7 Agustus 2023

Bersama warga Gus Ipul dan istri menikmati telor yang menjadi salah satu asupan untuk mencegah stunting. (foto: diskominfotik)

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Terkait stunting di Kota Pasuruan menjadi perhatian khusus Pemkot Pasuruan dibawah kepemimpinan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (gus ipul) saat ini. Dimana dari data Dinas Kesehatan ada sekitar 1.516 balita yang berpotensi stunting.

Untuk itu Pemkot Pasuruan melakukan grebek stunting di beberapa kelurahan sebagai awal bersama – sama bergandeng tangan mengatasi masalah stunting.

“Sekarang masih dua satu persen menuju delapan belas, insyaallah tahun depan bisa sampek tiga belas,” kata Gus Ipul di hadapan awak media. Senin (07/08/2023)

Menurutnya saat ini Pemkot mengajak para orang tua dan stakholder dan pemangku kepentingan lainnya mulai hari ini meresmikan grebek stunting Kota Pasuruan dengan target 13 persen di tahun depan.

Upaya yang dilakukan Pemkot untuk menurunkan stunting ini yaitu memberikan asupan yang cukup diantaranya protein, gizi dengan memberikan telur, sayur mayur, susu dan ikan dan akan diberikan sampai bulan Desember dan serentak di semua kelurahan.

” Kita berharap selama enam bulan kedepan, dengan kesadaran para orang tuanya, lingkungannya dan dibimbing oleh kader-kader kesehatan, insyaallah target tiga belas persen bisa dipenuhi di tahun depan,” harapnya.

Untuk asupan yang diberikan Pemkot kepada warga yang berpotensi stunting ini diberikan selama 1 minggu sekali.

Terkait masih tingginya warga yang berpotensi stunting di Kota Pasuruan menurut Gus Ipul karena asupan atau pola asuh dan juga adanya dukungan sarana dan prasarana seperti sanitasi yang juga berkontribusi sekitar 12 persen.

“Jadi ini antara orang dan sarana prasarananya yang perlu diperkuat,” ujar Gus Ipul.

Untuk saat ini sesuai data, warga yang berpotensi stunting tertinggi di tingkat kecamatan Panggungrejo dan kelurahan ada di Kelurahan Purworejo sekitar 99 anak.

Mengawali grebeg stunting di Kelurahan Purworejo kali ini Gus Ipul didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf, Kadinkes, Camat Purworejo bersama istri, Lurah Purworejo dan juga Kepala Puskesmas.