Pasuruan, Kamis 17 Agustus 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu dengan seluruh Kepala Sekolah se- Kota Pasuruan mulai SD/MI, SMP/ MTS dan SMA, SMK, MA negeri swasta di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan. Rabu (16/08/2023) siang.
” Pertemuan ini oleh kumpul- kumpulnya beberapa teman-teman adik-adik dari SMK, SMA, SMP maupun Aliyah Negeri yang sudah dicoba untuk berkolaborasi, kerjasama menampilkan kemampuan seni budayanya,” kata Gus Ipul.
Terkait kolaborasi dalam hal seni budaya yang mendapatkan respon yang sangat positif dari beberapa event yang sudah terlaksana, Gus Ipul menginginkan untuk menindaklanjuti dengan sanggar dan seni tari untuk menyambut MTQ yang akan datang. Gus Ipul berharap semua sekolah dapat terlibat.
“Kami ingin para kepala sekolah mengusulkan apa yang bisa disuguhkan kepada para tamu pada saat nanti MTQ selama sekitar kurang lebih sembilan hari,” harapnya.
Gus Ipul berharap dengan adanya momentum ini bisa dimanfaatkan agar bisa berdampak kepada masyarakat misalnya berdampak secara ekonomi, berkembangnya seni budaya dan juga industri kreatif dan yang lain- lainnya.
Kalau bicara masalah pendidikan menurut Gus Ipul selalu berputar tentang kualitas guru, honor guru, mutu guru, sarana dan prasarana, kurikulum agar guru tambah sejahtera dan itu sudah termasuk merdeka belajar.
Menurutnya dari hasil survey dengan responden yang cukup besar, ada 3 PR yang sangat serius di dunia pendidikan yang disebut dosa pendidikan diantaranya, pertama bulliying (perundungan) dan ini masih banyak didunia pendidikan, sampai ada siswa yang membakar sekolahannya sendiri.
Kedua kekerasan seksual yang bisa terjadi dimana saja baik sekolah umum atau sekolah agama.
” Kekerasan seksual ini memang cukup serius, dan perlu disadari bahwa yang namanya korban suatu saat akan menjadi pelaku,” ujarnya.
Ketiga, masalah Intolerans didunia pendidikan, masih ada yang mengembangkan ajaran- ajaran baik terang- terangan dan terselubung tentang adanya suatu sikap yang bisa dikatakan tidak toleran.
“Memang di Jawa nilainya tidak merah tapi sejumlah daerah diluar Jawa nilainya merah, toleransi menjadi terancam karena ada suatu lembaga pendidikan yang mengembangkan sikap yang tidak toleran,” ungkapnya.
Hasil survey ini untuk bisa diteliti ulang atau diperiksa secara seksama apakah disekitar kita menemukan hal-hal seperti itu.
” Memang kalau sekolahan menemukan seperti itu diam karena takut terdampak, mari kita cari cara supaya tidak rusak airnya itu, gara-gara satu titik noda rusak susu sebelanga,” ucapnya
Terakhir Gus Ipul mengungkapkan dalam rangka memberikan perhatian dalam dunia pendidikan, tahun ini seluruh OPD nantinya secara simbolik mengajak untuk menggunakan seragam SD, SMA dan SMK.
“Ini salah satu perhatian kita untuk dunia pendidikan, mungkin kita belum bisa ngasih uang, iya ini dulu komitmen kita, perhatian kita bahwa mereka masa depan kita,” pungkasnya.