Pasuruan, Rabu 12 Juli 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Angkutan Kota (Angkot) pernah mengalami kejayaan dimasanya, dimana saat itu masyarakat masih mengutamakan transportasi umum angkutan kota untuk mobilitas di perkotaan.
Sejak tahun 2019 sampai 2022 dimana tahun tersebut berada pada masa pandemi Covid-19,angkutan kota mulai sepi penumpang utamanya siswa-siswi SD, SMP dan SMA sederajat serta masyarakat umum yang mau bepergian utama.
Dari data yang tim ramapati dapatkan armada angkutan kota di wilayah Kota Pasuruan berjumlah 153 mobil yang di bawahi oleh Primkopanda Margi Santoso Kota Pasuruan yang di ketuai oleh Mashudi. Untuk anggota Primkopanda sendiri berjumlah 206 orang yang tercatat sah. Untuk trayek dari angkutan kota sendiri ada 17 trayek diantaranya, C, D1, D2, D3 dan BP.
Terkait hal tersebut, ratusan sopir angkot di wilayah Kota Pasuruan yang tergabung dalam anggota Primkopanda bertemu Wali Kota Pasuruan (Gus Ipul) untuk berdialog dan mencari solusi atas kondisi yang mereka alami sekarang.
Kepala Dinas Perhubungan Andriyanto mengatakan kalau keberadaan mereka sudah berdiri sejak tahun 1990 dan sampai sekarang mereka masih eksis sesuai trayek yang telah ditetapkan.
“Sejak perkembangan jaman dan teknologi dimana-mana termasuk Kota Pasuruan dampaknya penumpung mengalami penurunan, tapi teman-teman tetap semangat,” kata Andri. Selasa (11/07/2026).
Andri juga mengatakan bahwa pihaknya ada rencana untuk angkot ini akan di permak dan branding khususnya jelang MTQ nanti.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kepada media mengatakan setelah melakukan dialog bersama keluarga besar angkot pasuruan ada beberapa point yang bisa di catat antara lain, Peningkatan layanan lewat perbaikan sarana dan prasarana, kemudian dari dialog yang terjadi dengan para sopir dan ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemerintah supaya angkot bisa bangkit kembali.
Pertama menurut Gus Ipul perlu adanya penegakan aturan khususnya dalam persaingan dengan melakukan persaingan secara sehat dengan berpedoman pada aturan yang ada.
“Kan sudah ada sistem trayek dan trayek ini mereka banyak yang keberatan karena ada angkutan yang tidak semestinya mengangkut penumpang di jalur yang telah dimiliki mereka,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul mencontohkan ada MPU yang dari luar kota atau trayek antar kabupaten masuk secara bebas ke dalam kota secara bebas, juga adanya becak motor dan juga adanya odong-odong yang secara aturan memang tidak diperbolehkan.
” Berpedoman kepada aturan dalam rangka menertibkan angkutan ini sungguh sangat diharapkan oleh para sopir. Kita akan koordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjuti aspirasi itu,” tambahnya.
Sementara untuk rencana membranding angkot khususnya menjelang MTQ, tapi kedepan nanti akan dicoba melakukan model baru dengan menginovasi sedemikian rupa.
“Kalau branding ini hanya untuk jelang MTQ aja, tapi kedepannya jangka menengahnya nanti akan coba melakukan model baru dengan menginovasi sedemikian rupa sambil jalan,” pungkasnya.