Blusukan Di Pasar Besar, Gubenur Jatim Berbelanja dan Berdialog Dengan Pedagang.

Pasuruan, Minggu 4 Maret 2022

Gubenur Jatim di dampingi Wakil Wali Kota Pasuruan berdialoq bersama salah satu pedagang Pasar Besar

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan– Dalam kunjungannya ke Pasar Besar Kota Pasuruan untuk memantau percepatan pendistribusian minyak goreng, Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga blusukan ke dalam pasar untuk memantau harga bahan pokok yang saat ini juga ada beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan.

Dalam blusukannya Khofifah didampingi Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, Kepala Disperindag Yanuar Afriansyah serta Kepala Pasar Ridho Wijaya.

Khofifah mendatangi beberapa stand pedagang pasar dan berbelanja beberapa dagangan dari para penjual sekaligus berdialog dengan pedagang terkait adanya kenaikan harga beberapa bahan pokok belakangan ini.

Menurut Ibu Gubenur untuk di Pasar Besar Kota Pasuruan setelah mengecek harga daging baik daging sapi dan ayam pada dasarnya untuk daging, suplay dan harga masih stabil, tapi ada fenomena kenaikan beberapa bumbu dapur terutama cabe, cabe rawit, dan bawang merah.

“Kurang lebih 27 hari lagi kita akan masuk bulan ramadhan, jadi sesuatu yang menjadi kebutuhan keluarga untuk seluruh Bupati dan Wali Kota untuk ikut mengontrol, katanya. Jum’at (4/3/2022)

Sementara untuk harga kedelai di Pasar Besar terutama harga tempe cenderung naik tapi size sama, karena di Jatim memang 85 persen masih import dari konsumsi kedelai untuk 155 ribu pengrajin tempe dan tahu.

“Saya tadi sempat belanja tempe, tempe disini cenderung naik harga tapi sizenya sama, saya ke madiun harga sama tapi sizenya dikurangi untuk di Kediri dan Nganjuk memilih sama dengan Kota Pasuruan sizenya sama dan harga dinaikkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Khofifah menyatakan untuk di Jawa Timur itu permasalahannya kedelai itu sering ditanam selingan, padi padi kedelai jadi tidak seutuhnya menanam kedelai.

“Supaya sustainability dari pemenuhan kedelai bisa dipenuhi pemerintah, yang sekarang sedang di siapkan yaitu food estate di Kalimantan tengah harus didedikasikan secara kontinyu menanam kedelai, karena di Jawa Timur sendiri sering ditanam selingan, padi padi kedelai jadi tidak seutuhnya sepanjang tahun menanam kedelai,” ujarnya.

“Maka untuk memenuhi kebutuhan salah satu yang kita usulkan food estate di Kalimantan Tengah bisa ditanami kedelai sepanjang tahun untuk area tertentu sehingga kita relatif bisa melakukan substitusi import dari kedelai yang dibutuhkan pengrajin tempe dan tahu terutama,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini Khofifah juga membagi batuan sembaku kepada sekitar 60 tukang becak di sekitar Pasar Besar yang berisi beras, minyak goreng, mie instan dll yang di masukkan dalam tas warna hitam bertuliskan bantuan Gubenur Jawa Timur.