Angga Ardiansyah – Ramapati Pasuruan
Pasuruan, Jum’at 26 Nopember 2021
Ramapati Pasuruan– Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat dunia dengan laju pertambahan penduduk yang masih relatif tinggi.
Sementara itu esensi tugas program KB yaitu menurunkan Total Fertility Rate (TFR) agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesian.
Terkait hal tersebut DP3AKB Kota Pasuruan melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Pelayanan KB-MKJP bersama mitra dalam rangka Hari Kontrasepsi dan Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Kota Pasuruan tahun 2021.
Kegiatan ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Ibu Ketua TP-PKK Kota Pasuruan Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf dan turut mendampingi Ibu Wakil Ketua TP-PKK Kota Pasuruan Suryani Firdaus, S. Sos.I, Ketua PKBI (perkumpulan keluarga berencana indonesia), Ibu ketua TP-PKK Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Pasuruan, Penyuluh KB Kota Pasuruan dan juga Ibu peserta KB- MKJP yang bertempat di Klinik Sekar Delima PKBI di jalan Dr. Wahidin Selatan Kota Pasuruan. Jum’at (26/11/2021).
Menurut Kepala DP3AKB Ibu Nyoman Swasti dalam laporannya mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mendorong semakin banyak pasangan usia subur menggunakan metode kontrasepsi MKJP, karena saat ini di Kota Pasuruan peserta KB aktif masih didominasi metode kontrasepsi non- MKJP (pil dan suntik) sehingga diperlukan dukungan dan sinergitas mitra dalam hal ini PKBI.
” Untuk hari ini peserta Bhakti Sosial pelayanan KB MKJP berjumlah 75 orang akseptor, terdiri dari peserta IUD 3 orang, Implan 67orang dan peserta MOW sebanyak 5 orang,” kata Nyoman.
Dalam arahannya Ibu Ketua TP-PKK Kota Pasuruan Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf mengatakan salah satu upaya yang dilakukan dalam mendukung program keluarga berencana ini adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah atau menunda kehamilan.
Ada beberapa alat kontrasepsi yang paling sering digunakan antara lain metode operasi wanita (MOW), metode operasi pria (MOP), implant/sushi, IUD, suntik, pil dan kondom.
” Dari beberapa metode kontrasepsi yang Ada, MKJP atau metode kontrasepsi jangka panjang yang lebih disarankan,” ujar Bu Fatma.
Masih menurut Bu Fatma untuk penggunaan alat kontrasepsi tidak hanya untuk memenuhi target Pemerintah saja tetapi secara luas penggunaan alat kontrasepsi sangat bermanfaat untuk kesehatan fisik dan juga mental dalam keluarga,sehingga nantinya dapat terbentuk keluarga yang lebih berkualitas.
Pelayanan pelayanan KB-MKJP di Kota Pasuruan tentunya tidak berhasil tanpa usaha dan dukungan dari semua pihak.
Melalui kegiatan bhakti sosial pelayanan KB-MKJP bersama mitra ini diharapkan dapat memfasilitasi pelayanan KB-MKJP dan memotivasi masyarakat Kota Pasuruan untuk dapat memilih KB-MKJP sebagai salah satu upaya dalam membentuk keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
” Semoga kegiatan bhakti sosial pelayanan KB-MKJP ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Pasuruan dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan,” pungkas Bu Fatma. (Aga)