Dana Bantuan Pengganti Ongkos Jahit Seragam Sudah di Transfer Ke Rekening Siswa Oleh Bank Jatim.

Pasuruan, Selasa 10 Mei 2022

Dua siswi salah satu SLTP sedang menunggu antrian pencairan dana pengganti ongkos jahit seragam di Bank Jatim

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan – Lama gak ada kabar terkait pencairan dana untuk ganti ongkos jahit baju siswa tingkat SD/MI dan SLTP/MTs negeri swasta di Kota Pasuruan, yang mana setiap siswa akan mendapatkan dana melalui rekening Bank Jatim sebesar Rp 150rb.

Wali murid yang belum menerima sampai hari ini, tidak usah khawatir.
Karena uangnya sudah ditransfer semua ke rekening masing-masing dan pasti akan cair.

Saat dikonfirmasi tim liputan ramapati diruangannya, Kepala Dispendikbud H. Mualif Arif menyatakan, sesuai dengan tahun anggaran 2021 pihaknya sudah mencairkan sesuai dengan jadwal pencairan. Dan Bank jatim sudah mentransfer ke 32.696 siswa.

“Dari dinas sendiri sudah clear semua, secara virtual by name sudah tertransfer semua. Tapi kalau mau ngambil harus punya buku tabungan dulu. Kalau ada yang belum menerima sampai sekarang, mungkin terkendala banyaknya siswa yang menerima dan juga ada persyaratan perbankan yang harus dipenuhi untuk pembukaan rekening,” katanya, Selasa (10/5/2022).

“Untuk uang nanti diterima siswa itu jumlahnya Rp 145rb, disisakan Rp 5rb dan itu kebijakan bank bukan kebijakan saya. Katanya biar rekeningnya tidak hangus,” tambahnya.

Untuk mendapatkan info yang lebih detail dan jelas, tim liputan ramapati bergeser ke Bank Jatim dan bisa berbincang dengan Siska pimpinan bidang operasional Bank Jatim Pasuruan.

Karyawan Bank Jatim menunjukkan buku tabungan SimPel ( Simpanan Pelajar)

Saat dikonfirmasi terkait pencairan untuk dana pengganti ongkos seragam Siska membenarkan kalau dana sudah masuk kerekening siswa masing- masing.

“Sudah banyak yang ambil baik secara pribadi atau secara kolektif, terutama sekolahnya yang jauh pengambilannya bisa kolektif dan yang deket- deket sini diambil sendiri,” ujar Siska

Munurut Siska sudah sekitar 80 persen sekolah yang mengembalikan formulir pendaftaran pembukaan rekening siswa, dan tinggal beberapa sekolah saja yang belum.

“Saya tidak bisa memaksa sekolah, mungkin karena dari gurunya atau karena mereka belum melaksanakan tatap muka secara langsung,” imbuhnya.

Untuk dana yang diterima siswa hanya sebesar Rp 145rb Siska menjelaskan biar rekening tetap aktif, jadi menyisakan Rp 5rb. Kalau mau diambil semua gak apa-apa tapi rekeningnya nanti ditutup.

“Diambil semua gak apa-apa, monggo saja tapi nanti rekeningnya otomatis ditutup, kalau disisakan Rp 5rb kan nanti tetap aktif. Jadi kalau nanti ada bantuan lagi bisa di transfer ke rekening siswa,” jelasnya.

“Dan hal tersebut juga menjadi harapan kita karena sesuai dengan himbauan OJK, dimana 1 siswa punya 1 rekening,” pungkasnya.