Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Dalam rangka untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 46 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
Pemkot Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) mengundang Kepala Sekolah SMP Negeri dan Swasta se Kota Pasuruan untuk juga mengirimkan peserta didik dari kelas VII, VIII dan IX dan guru pendamping dalam Pembentukan Komunitas Konselor Sebaya yang disebut Pass TEMENAN yang memiliki arti (Kota Pasuruan Siap Sigap dalam kegiaTan bErsama MElawan kekerasAN) bertempat di Hotel Ascent.
Pembentukan Komunitas Konselor Sebaya yang disebut Pass TEMENAN ini memiliki arti Kota Pasuruan siap sigap dalam kegiaTan bErsama MElawan kekeraSAN di satuan pendidikan.
Lucky Danardono Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk turut serta menyelenggarakan pendidikan melalui sekolah aman dan nyaman serta bebas dari kekerasan dengan pembentukan satgas pencegahan dan penanganan kekerasan yang ditandatangani oleh Wali Kota Pasuruan.
” Perlu saya sampaikan bahwa bentuk kekerasan yang terjadi bukan hanya kekerasan fisik, namun juga kekerasan spikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi, kebijakan yang mengandung kekerasan dan bentuk kekerasan lainnya,” ujar Lucky, Rabu (21/08/2024).
Menurut Lucky kegiatan yang dilaksanakan hari ini merupakan upaya penguatan pencegahan dan penanganan kekerasan melalui pembentukan Komunitas Konselor Sebaya yang akan disebut Komunitas TEMENAN yang akan dianggotai oleh peserta didik dan Bapak/Ibu guru pendamping.
” Pembentukan komunitas TEMENAN ini salah satu upaya preventif yang bertujuan untuk membantu mensosialisasikan peran dan fungsi bimbingan konseling, meningkatkan kompetensi diri agar mampu menjadi konselor,” harapnya.
Kasie. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada Dispendikbud Kota Pasuruan Wahyu Anisah saat dikonfirmasi menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, 21-22 Agustus 2024 dengan harapan agar semua peserta dapat mengenal lebih dekat antar anggota komunitas dan memahami perannya dalam Pass TEMENAN sehingga setelah terbentuknya PASS TEMENAN ini dapat menekan dan mencegah adanya kekerasan di satuan pendidikan.
” Kekerasan ini kan masif terjadi di sekolah, anak- anak itu kalau ada gurunya anteng, tapi kalau pas tidak ada gurunya, istirahat, pas pulang sekolah barulah hal-hal yang memicu kekerasan dimungkinkan terjadi. Sebelumnya kita juga sudah bentuk TP2KS yang merupakan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah yang dianggotai oleh Kepala Sekolah, Guru dan Orang Tua, nah yang sekarang ini dianggotai anak- anak melalui Pass TEMENAN ini, jadi sebagai antisipasi biasanya anak- anak yang mengalami kekerasan dan malu melaporkan ke gurunya bisa ngomong ke temannya,” jelas Anisah.
” Jadi konselor sebaya, jadi nanti merekalah duta di sekolah untuk barangkali ada hal- hal yang gurunya tidak tahu nanti bisa disampaikan melalui temannya. Kita beri mereka ruang melalui komunitas ini dibentuklah Pass Temenan namanya, jadi selain memberikan edukasi melalui komunitas, kami berharap anak anak yang menjadi anggota komunitas ini dapat menambah teman positif sebaya SMP se Kota Pasuruan sehingga mereka itu bisa merasa kuat dan bangga. Dalam komunitas ini pun kita melibatkan psikolog profesional dan akademisi, jadi ketika menerima laporan sudah ada wadahnya dan tau perannya,” lanjutnya
Anisah juga menyampaikan setelah kegiatan ini akan dibentuk group yang didalamnya itu ada akademisi dan juga psikolog profesional. Dan menurutnya setelah pertemuan ini akan kembali dilaksanakan pertemuan berikutnya untuk memperkuat peran dan mengembangkan komunitasnya.
” Makanya saya sampaikan diawal bahwa, setelah kegiatan ini tidak berhenti disini. Nanti akhir September, akhir Oktober, akhir Nopember itu pertemuan lagi biar mereka ngerangkul temen temennya lagi dan komunitas ini menjadi lebih kuat,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini juga dibacakan Deklarasi Siap Temenan yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.
Selama 2 hari pelaksanaan kegiatan ini, Dispendikbud menghadirkan beberapa narasumber antara lain;
- Djoni Setiawan dan Asaria Windaheri Haandari dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jatim
- Ketua Dewan Pendidikan
- Dwi Rahmawati dari DP3AKB
- Putri Ayu dari Akademisi Univ. PGRI Wiranegara
- Budi Pranoto sebagai Psikolog
- Etik Wahyuni Kepala SMP 2
- Rahmawati Guru SMP 10
- Nofi Maria Kepala SDN Bugul Kidul II selaku tim Narsum TEMENAN.