Pasuruan, Kamis 29 Juni 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan —Pemerintah dan NU melaksanakan Hari Raya Idul Adha yang bertepatan dengan hari Kamis 11 Dzulhijah 1444 H atau tanggal 29 Juni 2023 yang mana tahun ini pelaksanaannya berbeda dengan Organisasi keagamaan Muhammadiyah yang telah melaksanakannya kemarin Rabu 10 Dzulhijah 1444 H tanggal 28 Juni 2023.
Perayaan Idul Adha tahun ini, Pemerintah Kota Pasuruan kembali melakukan safari dengan melakukan Sholat Ied keliling, dimana Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama keluarganya melaksanakan Sholat Idul Adha di Masjid Mujahidin Kelurahan Randusari Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan.
Gus Ipul yang juga membawa keluarganya di dampingi Sekertaris Daerah Kota Pasuruan Rudianto, AP, MM, Asisten, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se Kota Pasuruan berbaur dengan masyarakat mengikuti rangkaian acara yang diawali sambutan Wali Kota Pasuruan, Sholat Idul Adha dan Mauidhoh/Ceramah Agama.
Dalam sambutannya Gus Ipul merasa bersyukur masih diberi kekuatan untuk bisa mengikuti kegiatan Sholat Idul Adha dalam keadaan sehat.
Suasana Idul Adha ini menurut Gus Ipul sebagai mana banyak Kyai menyebut sebagai silaturrahminya ummat islam sedunia khususnya bagi yang berkesempatan tahun ini menunaikan ibadah haji.
“Alhamdulillah yang menjalankan ibadah haji diberi haji yang mabrur oleh Allah, kita yang belum diberi kesempatan menjalankan ibadah haji diberikan kesempatan dimasa yang akan datang,” harapnya.
Menurut Gus Ipul Kyai-kyai jaman dulu itu menyebut kalau ibadah haji itu merupakan ibadah hajinya ummat islam sedunia, kalau idul fitri silaturrahminya ummat islam se Indonesia, musolla merupakan silaturrahminya warga sekitar sementara sholat Jum’at silaturrahimnya umat islam setiap minggunya.
” Dulu itu umumnya satu masjid di tingkat kecamatan yang selanjutnya disusul musholla-musholla di kampung-kampung. Sehingga pemimpin musholla itu setiap minggu sekali sholat Jum’at di masjid jamik di tingkat kecamatan dan itu menjadi tempat komunikasinya para ulama, kyai dan para pemimpin-pemimpin musholla,” ujarnya.
Dengan berkumpulnya atau silaturrahmi yang sekaligus menjadi tempat untuk berkomunikasi antar ulama, kyai terutama dalam urusan agama, sehingga ummat tidak memperoleh berita-berita hoax atau berita palsu.
“Jaman dulu itu belum ada WA atau telpon, makanya kyai jaman dulu itu masaallah luar biasa, beliau para kyai itu menyusun silaturrahmi itu bagian dari ikhtiar untuk melaksanakan tanggungjawabnya menjaga agama,” ungkapnya.
Terakhir Gus Ipul berharap momentum hari raya idul adha ini mudah-mudahan kebiasaan kita silaturrahmi kepada ulama, kyai, tokoh- tokoh terutama kepada orang tua, saudara, handaytolan menjadi tetap terpelihara dan menjadi suatu kesempatan untuk menjalankan perintah Allah sekaligus membangun solidaritas, kebersamaan dan membangun kepedulian antar sesama.
“Mudah-mudahan Allah memanjangkan umur kita semua dan bertemu dengan idul adha di tahun yang akan datang,” pungkasnya.
Sebagai informasi dalam pelaksanaan idul adha di Masjid Mujahidin Kelurahan Randusari kali ini yang bertugas sebagai Imam sholat idul adha Drs. KH. M. Dhofir, M. Ag (Wakil Rois Syuriah PCNU Kota Pasuruan, dan bertindak sebagai Khotib H. Mohammad Muhkisin Mufa, S. Ag., M. Pd.I. (Kepala Kemenag Kota Pasuruan).