Pasuruan, Kamis 31 Agustus 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Warga Tionghoa di Kota Pasuruan melaksanakan sembahyangan ritual (upacara suci) yang merupakan salah satu agenda hari suci tahunan yang rutin digelar di Klenteng Tjoe Tik Kiong. Rabu (30/08/2023).
” Hari ini sembahnyangan penghormatan terhadap arwah leluhur dan para pahlawan sekaligus juga arwah umum yang tidak diketahui keluarganya, sehingga roh-rohnya berkeliaran dan tidak terawat. Sehingga arwah beliau ini mendapatkan tuntunan yang terang menuju alamnya Tuhan yang maha pencipta,” kata Yudhi Dharma Santoso salah satu Rohaniawan Agama Konghucu yang sekaligus pengurung di klenteng Tjoe Tik Kiong.
Menurut Yudhi penghormatan kepada para arwah ini diwujudkan secara simbolis dalam bentuk sembako/kebutuhan pokok. Dan ini salah satu wujud bhakti agar para arwah merasa hadir.
” Setelah acara ini, sembako ini kita bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya warga sekitar,” ujarnya.
Untuk sembako yang akan dibagikan menurutnya sebanyak 2ribu lebih dimana sebelumnya panitia sudah menyebarkan kupon kepada warga sekitar.
Lebih lanjut Yudhi menjelaskan bahwa dalam sembahyangan ini diawali dengan melakukan sembahyang menghadap keluar yaitu kepada Tuhan Yang Maha Esa.
” Pakem kita, sebelum sembahyang kepada arca-arca atau patung suci kita harus wajib sembahyang nomer satu kepada Tuhan dengan menghadap kearah luar kiblatnya,” ungkapnya.
Dilanjutkan upacara suci dengan pembacaan mantra-mantra versi Agama Budha dengan posisi menghadap ke utara.
” Klenteng ini kan kental dengan tradisi budaya leluhur suku Tionghoa, jadi saya luruskan bukan suku China tapi suku Tionghoa,” jelasnya.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (gus ipul) menyempatkan hadir dalam upacara suci ini dengan menggunakan baju seragam SD. Gus Ipul berharap dengan kegiatan sembahyangan ini juga bhakti sosial Kota Pasuruan tambah maju, masyarakatnya tambah guyup, rukun dan bisa gandeng tangan untuk mempercepat kemajuan Kota Pasuruan.
“Alhamdulillah kita sudah bekerjasama selama ini, kita diwarisi oleh sesepuh, para leluhur dan tokoh agama untuk bisa tetap bersama sebagai sebuah bangsa meskipun kita beda latar belakang agama, pilihan politiknya. Kita semua adalah saudara dan sebangsa yang punya tanggungjawab yang sama supaya Indonesia makin maju,” harap Gus Ipul.