Pasuruan, Rabu 05 Oktober 2022
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Puluhan ribu jama’ah haul dari seluruh Indonesia hadir di Kota Pasuruan pada peringatan Haul KH. Abd. Hamid Bin Abdulloh Umar ke- 41 dan Haul Ibu Nyai Nafisah Binti Ahmad Qusyairi ke- 32 tahun 2022.
Selain jama’ah haul juga beberapa Kyai, Ulama, Habaib dan pejabat pemerintah pusat dan daerah mulai dari menteri sampai jajaran pengurus PBNU hadir di Haul Romo Kyai Hamid untuk ngalap berkah dan barokah beliau.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai tuan rumah mengucapkan selamat datang kepada seluruh jama’ah haul yang sudah hadir di Kota Pasuruan dan mengucapkan mohon maaf kepada seluruh jama’ah dan juga seluruh pejabat yang hadir terutama kepada KH. Idris Hamid kalau masih banyak kekurangan.
“Mohon maaf atas ketidaksempurnaan dalam penyambutan kami atas nama Pemerintah Kota Pasuruan,” ujar Gus Ipul.
Untuk mengantisipasi keamanan dan kelancaran acara haul kali ini Pemkot Pasuruan bersama Polres Pasuruan Kota bekerjasama dengan jajaran samping menerjunkan 1.500 personil lebih dan ada sekitar 30 lebih soundsistem yang ditempatkan dipuluhan titik di wilayah Kota Pasuruan.
“Untuk mengurangi kerumunan dan biar bisa menyebar pemerintah Kota Pasuruan memasang tiga puluh lebih soundsistem disetiap sudut-sudut agar masyarakat bisa mengikuti ditempat-tempat yang lebih leluasa,” tambahnya.
Peringatan Haul Romo Kyai Hamid tahun ini juga dihadiri oleh pengurus PBNU mulai dari ketua umum PBNU, wakil ketua 1 dan wakil ketua 2 juga beberapa kepala daerah dan juga Menteri MenPAN-RB H. Abdullah Azwar Anas juga para Kyai seperti Gus Bahak dan juga Gus Ali serta ulama lainnya.
Salah satu Kyai sepuh KH. Prof. Dr. Muhammad Syukron Ma’mun, BA saat memberikan mauidhotul hasanah mengatakan bahwa kehadiran beliau ke tempat yang penuh barokah ini tidak untuk mengisi pengajian tapi hanya ingin mendapat berkah dari KH. Abd. Hamid Pasuruan.
” Kalau pengajian saya sudah habis ngaji di Bangkalan dan nanti malam ngaji di Sumenep, dan insyaallah saya masih diberi kekuatan oleh Allah untuk menjalani dakwah ini diseluruh kepulauan Indonesia,” harapnya.
Kyai sepuh yang sudah berusia 83 tahun ini juga menceritakan kalau selama beliau ke Pasuruan dan mau bertemu Kyai Hamid tidak pernah ditolak walaupun Kyai sedang sakit.
“Pernah saya diterima beliau Kyai Hamid di tempat tidur,” ungkapnya.
Kyai Sukron melanjutkan kalau beliau ketemu Kyai Hamid itu hanya ingin nasehat dan keberkahan dari beliau. Pernah saya memohon kepada beliau untuk diberikan do’a dan wirit.
“Tolong pak Kyai saya mohon do’a pak Kyai apa doa Kyai Hamid untuk saya, dan berikanlah kepada saya wirit apa yang terbaik,” Cerita Kyai Sukron.
Kyai Hamid memberi jawaban, katanya wirit ustad sudah bagus dan kalau ada undangan jangan ditolak. Dan ini pesan beliau.
“Jangan milih-milih undangan, itu yang saya pegang. Sehingga di Jakarta itu saya disebut Kyai kaku karena diundang menteri saya gak datang, diundang gubenur saya gak datang karena saya diundang di RT di musolla kecil yang sudah bulanan mengundang saya dan gak tega saya menggagalkannya,” lanjut nya.
Selain Kyai Sukron mauidhotul hasanah juga disampaikan oleh Ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua PBNU KH. Zulfa Mustofa dan juga KH. Bahauddin Nur Salim (Gus Bahak) dari Rembang Jawa Tengah