Breaking News

Kadispendikbud Ajak Siswa-Siswi Jenjang SMP se- Kota Pasuruan Mengenal Etika Digital

Reporter: Angga Ardiansyah

Ramapati Pasuruan — Program Literasi Digital untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.

Siswa- siswi bersama guru pengajar jenjang SMP mengikuti Webinar makin cakap digital 2024. (foto: dispendikbud)

Terkait hal diatas Kominfo bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Webinar Makin Cakap Digital 2024 dengan tema yang diangkat yaitu Belajar Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital live via Zoom Meeting yang diikuti juga oleh siswa-siswi jenjang SMP se Kota Pasuruan. Kamis (04/04/2024).

Webinar ini dipandu oleh Iman Darmawan Founder Iman Komunika sebagai moderator dan Intan Oceania sebagai Key Opinion Leader dan 2 narasumber diantaranya Dr. Waryani Fajar Riyanto dari UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta dan Lucky Danardono Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan.

Kadispendikbud mengangkat judul tentang Etika Digital, menurutnya dalam ruang digital itu akan ada interaksi dan komunikasi dengan berbagai perbedaan kultur.

” Maka dalam segala aktivitas digital baik diruang digital dan saat menggunakan media digital itu memerlukan etika digital,” ujarnya.

Lucky menjelaskan juga tentang ruang lingkup etika yang terdiri dari kesadaran, integritas, tanggung jawab dan kebajikan.

” Etika itu sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya,” ungkapnya.

Lucky juga menyampaikan terkait jenis konten negatif berdasarkan UU ITE diantaranya, melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan dan/atau pengancaman, penyebaran berita bohong dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian dan terakhir penyebaran kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan)

” Tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah dengan media digital dapat memunculkan rasa takut si korban, bahkan dapat terjadi kelerasan fisik didunia nyata,” jelas Lucky.

Terakhir Lucky memberi kesimpulan bahwa internet adalah anugerah, tetapi bisa menjadi bencana manakala teknologi hanya bisa mengendalikan kita manusia tanpa jiwa- jiwa beretika.

Etika hadir sebagai seorang bijak, yang mengingatkan kembali hakekat teknologi sebagai anugerah bagi manusia. Dan etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggungjawab, berintegritas dan menjunjung nilai- nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berintegrasi, berpartisipasi, bertraksaksi dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital.

” Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” pungkasnya.