Pasuruan, Selasa 14 November 2023
Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Pisah sambut antara Kalapas Lama dengan Kalapas Baru di Lapas Kelas IIB Pasuruan sudah dilaksanakan beberapa pekan yang lalu.
Apa saja sih, yang akan dilakukan oleh Kalapas kelas IIB Pasuruan ini? Tim liputan ramapati berkesempatan mewawancarai Kalapas yang baru Ma’ruf Prasetyo Hadianto di Lapas kelas II B Pasuruan. Selasa (10/11/2023) pagi
Di tanya tentang program apa saja yang akan dilakukan dalam 1 bulan di awal jabatannya, dengan santai Ma’ruf mengatakan bahwa pihaknya akan merubah Lapas kelas IIB ini menjadi Lapas yang bersih, rapi dan lebih bagus dari pada kantor instansi lain.
Menurutnya warga binaan yang katanya suka berantem, suka narkoba dan suka aneh- aneh dengan masyarakat luar, hal semacam ini harus dihilangkan.
” Kami akan coba di tahun 2024, program- program dengan kegiatan pembinaan. Dan kami kemarin sudah sisir khususnya kegiatan yang sudah ada dan harus di perbaharui itu apa sih, konsepnya perjanjian kerjasama itu apa sih,” ungkapnya.
Ma’ruf juga takjub karena warga binaan di Lapas kelas IIB Pasuruan ini juga memiliki sekitar 400 santri yang mengisi di ruangan blok santri dan mereka sudah ada yang menghafal Al- Qur’an sampai 6 dan 7 juz dan itu menurutnya sangat luar biasa.
” Saya di dalam, saya kayak Nabi Yusuf jarang yang berfikir kayak gto, paling yang di fikirin di dalem ya di dalem begitu bebas nyolong maneh aku, begitu bebas narkoba lagi aku,” ujarnya.
Ma’ruf berharap pemikiran hal- hal seperti itu harus dihilangkan, dan jika ada masalah seperti bertengkar dan lainnya ya, gimana karena di Lapas ini memang tempat berkumpulnya orang- orang bermasalah.
” Kalau kata Kyai saya waktu saya pamit ke Nusakambangan bilangnya, saya do’ ain kamu di Nusakambangan sehat, tapi inget pekerjaannmu lebih berat dari saya. Kog bisa Kyai, iya di pesantrenku ini orang putih yang memang siap belajar agama, tapi di tempatmu itu orang hitam. Kalau mereka jadi abu- abu kamu harus bersyukur,” beber Ma’ruf saat mengingat nasehat dari gurunya.
Terakhir Kalapas juga berkeinginan akan memunculkan minat dan bakat yang dimiliki warga binaan. Dari pola yang dikonsep nanti SDM nya harus muncul, stakeholder dari pihak ketiga juga mendukung,”
” Misalkan, kita seumpama mau ngadakan spot dan satu spot itu barista. Jadi apapun yang ada diluar itu baik bisa kita terapkan juga di Lapas tentunya dengan segala keterbatasan,” pungkasnya.