Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Salah satu fungsi arsip adalah sebagai memori organisasi, memori daerah dan pada gilirannya menjadi memori kolektif bangsa. Karena dengan arsip dapat tergambar perjalanan sejarah bangsa dari masa ke masa.
Terkait hal tersebut Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar Our History Our Story dengan tema “Sang Penyelamat Gula Dunia dari Kota Pasutuan”, bertempat di Gedung H-2 P3GI jalan Pahlawan, Kamis (28/11/2024).
Titrit Satrija Nimpuna Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan menyampaikan kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan memori kolektif bangsa (MKB) dari Kota Pasuruan biar lebih dikenal oleh masyarakat.
“Melalui MKB menjadi cermin dari masa lalu, untuk memahami masa kini dan bertindak untuk masa yang lebih baik”, ujarnya.
Menurutnya sebagai narasumber dalam Talk Show terkait pameran arsip kali ini berasal dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dan Kepala P3GI.
Arsip banyak mengandung informasi kata Titrit, dan informasi ini merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Informasi menjadi bagian penting untuk mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dari organisasi dalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan cepat”, ungkapnya.
Sementara itu Plt. Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) dalam arahannya sebelum membuka secara resmi kegiatan ini menyampaikan bahwa persoalan arsip ini menjadi persoalan yang cukup penting, apalagi saat ini ditengah perkembangan teknologi dan informasi ada alih generasi.
Menurutnya saat ini sebagian generasi melineal saat adaftif dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital.
“Ini menjadi tantangan kita bagaimana menguatkan aspek arsip itu, tidak hanya dalam tumpukan dokumen belaka, tapi mampu di transformasi menjadi pengetahuan bagi gemerasi berikutnya”, katanya.
Mas Adi mengatakan bahwa literasi di Indonesia saat ini dianggap cukup rendah dan ini menjadi PR yang cukup serius.
“Hari ini secara umum literasi masyarakat kita cukup rendah, bahkan kalau dibandingkan dengan negara maju sekelar sarjana itu pengetahuan kita, konteks literasinya masih sama dengan kelas SMP di negara- negara maju”, jelas Mas Adi.
“Malas membaca, membacapun gampang lupa, apa lagi sekarang mengandalkan mbah google”, lanjutnya.
Terakhir Mas Adi mengharap agar pameran ini bukan hanya diikuti intern Pemkot saja tapi harus di sosialisasikan kepada masyarakat terutama di internal OPD. Karena ini berkaitan dengan penataan kearsipan di masing- masing OPD.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada P3GI oleh Mas Adi.
“Hari ini kita tentu sangat berbahagia, ini temanya jelas sang penyelamat gula dunia. Ini P3GI juga menjadi salah satu kebanggaan kita di Kota Pasuruan, kedepan kita akan internalisasikan tentang konsep kita yaitu kawasan heratage, bukan hanya secara fisik tapi veluenya”, pungkasnya.