Kick Off Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting di Kota Pasuruan Siap Digelar

Reporter: Nur Aries

Ramapati Pasuruan — Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Pasuruan dalam menurunkan tingkat prevalensi stunting di Kota Pasuruan. Salah satunya melalui kegiatan Kick Off Grebek Stunting Tahun 2024.

Untuk mempersiapkan Kick Off Grebek Stunting tersebut jajaran Kepala Perangkat Daerah mengadakan rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) didampingi Asisten I dan Kepala Dinas Bappelitbangda Siti Rochana, yang bertempat di Ruang Rapat Untung Surapati 1, Selasa (11/06/2024).

Mas Adi didampingi Asisten I bersama Kadis Bappelitbangda pimpin rapat persiapan Kick Off grebeg stunting 2024. (foto: diskominfotik)

Dalam sambutannya Kepala Dinas Bappelitbangda, Siti Rochana menjelaskan bahwa Program Grebek Stunting di Tahun 2024 telah di alokasikan atau teranggarkan dibeberapa perangkat daerah.

Dalam paparannya hasil vektor yang di lakakukan di 34 kelurahan, ata balita stunting hasil bulan timbang Februari sejumlah 1.272 balita dan hasil verifikasi kelurahan sebanyak 950 balita atau berkurang sebanyak 322 balita.

Berkurangnya jumlah balita stunting dikarenakan, Kartu Keluarga luar Kota, menolak, balita Lulus Stunting, balita lulus usia, balita sudah tidak stunting, balita yang sudah masuk data dan mendapatkan PMT gizi kurang.

” Dampaknya dengan penurunan stunting dari dua satu koma satu persen di tahun dua ribu dua dua kemudian di tahun dua ribu dua tiga menjadi sebelas koma tujuh persen, setidaknya program stunting itu berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting,” ungkapnya.

Dalam arahannya Mas Adi mengatakan ada beberapa hal yang perlu bersama-sama dipahami bahwa penurunan stunting menjadi prioritas utama di Kota Pasuruan.

“Angka prevalensi stunting Kota Pasuruan berdasarkan survei Status Gizi Indonesia (SGI) tahun dua ribu dua tiga sebesar sebelas koma tujuh persen, angka prevalensi tersebut sudah lebih rendah dari target nasional yakni sebesar empat belas persen pada tahun 2024,” ujarnya.

Namun demikian, Mas Adi menyebutkan kasus stunting yang tersisa perlu mendapatkan perhatian lebih untuk terus dilakukan langkah percepatan penurunan angka stunting hingga nol kasus.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Mas Adi menyerukan perlu adanya komitmen dan kerja nyata secara terus menerus untuk mencapai target penurunan stunting. Integrasi program antar berbagai elemen juga menjadi kunci keberhasilan pencegahan serta penurunan angka stunting. 

“Permasalahan stunting tidak bisa diselesaikan secara spesifik oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga harus diselesaikan secara bersama dengan perangkat daerah atau stakeholder terkait dari segi sensitifnya,” harap Mas Adi 

Yang perlu diperhatikan hari ini menurut Mas Adi Melalui Grebek Stunting ini, diharapkan Pemkot Pasuruan dapat terus menekan angka stunting hingga tidak ada lagi kasus stunting baru atau zero stunting sehingga, dapat mencapai target nasional.