Reporter: Angga Ardiansyah
Ramapati Pasuruan — Situasi kesehatan mata di wilayah Pasuruan khususnya di Kota Pasuruan masih perlu menjadi sorotan.
Di Kota Pasuruan dari populasi 190 ribu jiwa, angka kebutaan mencapai 1.740 orang per tahun. Sementara di Kabupaten Pasuruan dari jumlah penduduk 1,6 juta jiwa, angka kebutaan diperkirakan sekitar 14.160 orang per tahun.
Memperkuat data di atas, Dinkes Kota Pasuruan menyebut, bahwa warga setempat yang mengalami gangguan penglihatan pada tahun 2019 berjumlah 831orang dan 787 diantaranya menderita katarak.
Terkait hal diatas dan sekaligus mendukung masyarakat Pasuruan pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya, untuk mendapatkan penanganan mata secara menyeluruh, JEC Eye Hospital and Clinics meresmikan beroperasinya Klinik Utama Mata JEC-JAVA@ Pasuruan. Sentra kesehatan mata terlengkap dan berstandar internasional ini menjadi cabang kedua JEC di Jawa Timur dan yang kelima belas diseluruh Indonesia.
JEC-JAVA@ Pasuruan merupakan satu- satunya institusi kesehatan mata di area Pasuruan (baik Kota maupun Kabupaten Pasuruan), dengan layanan subspesialis yang didukung 8 dokter mata specialis.
Selain itu dari segi fasilitas, JEC-JAVA@ Pasuruan juga menghadirkan 6 fasilitas kesehatan mata berteknologi unggul, seperti layanan laser dan implan glaukoma serta layanan laser retina yang pertama di wilayah Pasuruan.
Seremoni grand opening JEC-JAVA@ Pasuruan dihadiri oleh Dra. Hj Fatma Saifullah Yusuf sekaligus membuka secara resmi, turut mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan dr. Sherly Marlena, Presiden Direktur JEC Korporat DR. Dr. Johan Hutauruk dan Direktur Klinik Utama Mata JEC-JAVA@ Pasuruan, dr.Lely Retno Wulandari, Sp. M (K).
Menurut dr. Lely situasi kesehatan mata di wilayah Pasuruan masih perlu menjadi sorotan. Dari hasil Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) Jawa Timur dengan populasi 190 ribu jiwa, dan di Kota Pasuruan diperkirakan angka kebutaannya mencapai 1.740 orang per tahun sementara di Kabupaten Pasuruan dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa, angka kebutaan diprediksi sekitar 14.160 orang pertahun.
” Sebagian besar penyebab kebutaan sebenarnya dapat dicegah dan ditangani, termasuk katarak. Pemeriksaan mata menjadi kunci untuk mengantisipasi terjadinya gangguan penglihatan yang berisiko memburuk bahkan sampai buta,” ujarnya. Sabtu (20/01/2024).
Lely optimis dengan diresmikannya JEC-JAVA@ Pasuruan yang mengusung konsep one stop solution ini, dapat berkontribusi membantu masyarakat Pasuruan dan sekitarnya untuk mendapatkan pemeriksaan mata sedini mungkin.
Presiden DirekturJEC Korporat, DR Dr. Johan A Hutauruk, SpM(K) menjelaskan bahwa selam hampir empat dekade, JEC Eye Hospitals and Clinics tak putus berupaya mengoptimalisasi penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
” Komitmen ini kami realisasikan, salah satunya dengan mendekatkan masyarakat ke layanan kesehatan mata terlengkap dan berstandar internasional. Dan kini masyarakat Pasuruan dan sekitarnya tak perlu melakukan mobilitas jauh untuk memeriksakan matanya,” ungkapnya.
Sementara itu Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf sebelum meresmikan JEC-JAVA@ Pasuruan menyampaikan bahwa ini menjadi momentum yang sangat baik bagi peningkatan pelayanan kesehatan mata yang berkualitas, terpercaya dan juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Pasuruan.
” Terima kasih JEC memilih Kota Pasuruan untuk membuat klinik yang yang berkualitas,” ucapnya.
Selain Grand Opening JEC-JAVA@ Pasuruan juga diluncurkan buku “Mata Sehat Generasi Hebat” dimana buku ini memberikan informasi edukatif mengenai kelainan mata, seperti waktu yang tepat memeriksakan mata hingga asupan sehat untuk mata.
Dan buku ini JEC-JAVA@ Pasuruan akan mendistribusikannya kesekolah- sekolah di sekitar klinik secara gratis.