Angga Ardiansyah – Ramapati Pasuruan
Pasuruan, Rabu 29 September 2021
Ramapati Pasuruan- Pandemi covid-19 mendorong kita untuk melakukan perubahan perilaku, beradaptasi dengan kebiasaan baru agar kita dapat tetap beraktifitas dengan menekan serendah mungkin risiko penularan.
Dimasa pandemi posyandu juga dilaksanakan dengan ataptasi kebiasaan baru, secara kuantitas jumlah posyandu di Kota Pasuruan ada 300 Posyandu yang tersebar disetiap kelurahan dan setiap kelurahan sudah terdapat 8 sampai 9 posyandu dengan rata-rata jumlah balita 58 anak.
Terkait hal tersebut diatas Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Kesehatan mengadakan kegiatan desiminasi informasi adaptasi baru posyandu post pandemi covid-19 dan posyandu masa depan di Kota Pasuruan tahun 2021 yang dilaksanakan di Gedung Gradika Bhakti Praja Kota Pasuruan. Rabu (29/09/2021)
” Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi Tim Pokjanal Posyandu tingkat Kota dalam pembinaan posyandu pada adaptasi kebiasaan baru dan posyandu sebagai lembaga kemasyarakatkan desa/kelurahan,” kata dr. Sherly dalam laporannya.
” Secara khusus untuk menjalin kemitraan antar pembina posyandu dilintas sektor terkait, mensinkronkan program kerja lintas sektor dalam rangka penyusunan rencana kerja pokjanal posyandu,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kadinkes mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh pengurus TP PKK Kota Pasuruan, Ketua TP PKK Kelurahan dan Ketua Pokja IV se Kota Pasuruan, Camat dan Lurah se Kota Pasuruan dan pengurus TP PKK Kecamatan se Kota Pasuruan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pasuruan Dra. H. Fatma Saifullah Yusuf dalam sambutannya mengatakan hingga pertengahan tahun 2021 Posyandu di Kota Pasuruan berjumlah 300 Pos dengan jumlah balita 15.753 anak dan kader Posyandu keseluruhan berjumlah 1.487 orang. Artinya setiap kelurahan rata-rata terdapat 8 hingga 9 Posyandu dan setiap Posyandu terdapat kurang lebih 61 balita yang masing-masing dikelola oleh 5 orang kader.
” Posyandu itu salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan oleh untuk dan bersama masyarakat,” ujarnya.
Mulai 1970 kader-kader PKK telah berperan aktif dengan membawa timbangan dacin/timbangan gantung kerumah-rumah untuk menimbang balita yang ada disekitar tempat tinggalnya. Dengan seiring waktu kelompok timbang berkembang menjadi pos pelayanan KB Kesehatan, taman gizi, karang gizi atau kebun gizi dengan konsep pembangunan kesehatan masyarakat desa/kelurahan.
” Kepada para pelaksana posyandu di tingkat kelurahan, saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas peran serta dan jerih payahnya yang sudah dicurahkan demi terlaksananya kegiatan posyandu selama ini,” pungkasnya. (Aga)